Padatnya arus lalu lintas, macet di mana-mana, motor yang bersliweran bak lalat, kadang tak tentu arah, penyeberang jalan, pedagang kaki lima tidak beraturan, yup..!! melihat pemandangan suasana lalulintas di jalan adalah salah satu hal yang mengerikan bagi saya, sebagai penumpang saja terkadang saya merinding di buatnya apalagi jika saya yang harus menjadi pengemudi alias supirnya, sudah dapat di bayangkan kepusingan seperti apa yang ada di kepala.
Itulah gambaran singkat rasa ketakutan saya ketika suatu hari misua meminta saya untuk bisa bawa mobil sendiri, sebagai ibu yang full time di rumah rutinitas saya adalah mengantar jemput anak-anak sekolah alias jadi ojek pribadi hihihihi..dengan tiga anak, dua di SMP dan satu di SD belum lagi di tambah mengantar mereka pergi les atau belajar tambahan, sebenarnya kami bisa saja melepas anak-
anak untuk pergi ke sekolah sendiri, tapi faktor keamanan menjadi pertimbangan untuk memilih mengantar jemput anak-anak, mengantar jemput anak-anak menggunakan motor, pada musim kemarau seperti saat ini tidak menjadi soal, tetapi ketika musim hujan datang...hmmmm baju, buku, sepatu, kepala basah semua, jas hujan yang ada tidak mampu menahan air hujan, melihat mobil yang lebih sering tidak terpakai rasanya sayang kalau saya tidak bisa menggunakannya.
Misua berinisiatif mengajarkan saya secara langsung, pergilah kami ke lapangan yang sering di pakai menjadi tempat latihan menyetir mobil, dan di mulailah latihan menyetir untuk pertama kali, rasanya itu benar-benar campur aduk jadi satu tapi lebih dominan rasa takut dan gugup, bayangkan saja misua memakai patok-patok dari kayu sebagai batasan jalan, patok-patok itu berfungsi sebagai batasan bagi body mobil yang tidak boleh tersentuh atau tersenggol dan saya harus membayangkannya sebagai pejalan kaki, pedagang kaki lima, trotoar, motor atau mobil lain heu..heu..
Dan yang terjadi adalah setelah beberapa kali latihan saya selalu menabrak patok-patok itu, itu artinya saya sudah menabrak orang, nyenggol mobil lain, nyerempet kaki lima, menabrak motor dll merindingkan..!!?? Siapa kira-kira yang ngga jiper dengan gambaran begitu, latihan menyetir memang butuh konsentrasi dan kesiapan mental yang lumayan terutama untuk parkir, tanjakan, turunan dan tikungan sepertinya saya bukan murid yang pandai menyerap pelajaran ini, akhirnya misua menyerah hahaha.
Tidak demikian dengan saya yang selalu di dera rasa penasaran kalau belum berhasil melakukan sesuatu, apalagi menurut saya ini sesuatu yang penting banget, akhirnya pergilah mendaftar kursus mengemudi, di sini prakteknya langsung turun ke jalan dengan tekad baja saya beranikan diri, ternyata berjalan mulus menyusuri jalan tanpa ada hambatan berarti, demikian juga dengan parkir bisa lancar..girang dongg! Akhirnya hari pertama usai latihan dengan pedenya saya mencoba mengeluarkan mobil sendiri dari garasi...woooohhh..!! Ternyata nggak gitu kenyataannya, hampir aja saya nabrak tembok rumah, esok hari selidik punya selidik ternyata di kaki instruktur kursus ada kopling, rem dan gas juga halahhh pantas saja saya lancar jalannya mak..! Jadi kalau saya tidak bisa mengontrol jalan, instruktur yang mengendalikan, sementara saya belum tau benar apakah saya sudah pas atau belum memainkan kopling tentulah saya belum bisa membedakan.
Karena trauma dan takut dengan kemungkinan buruk yang terjadi, keberanian saya menciut hingga akhirnya beberapa bulan saya lupakan saja keinginan bisa menyetir mobil, koq rasanya susah dan takut aja bawaannya, hingga suatu hari awal yang baru datang saya harus berani, harus maju, kepercayaan diri datang entah darimana saya membayang kan kalau saya bisa menyetir sendiri tentulah anak-anak tidak basah pergi sekolah di musim hujan, kalau mau kemana-mana tidak perlu menunggu misua pulang, atau dalam keadaan darurat saya bisa langsung jalan tidak perlu menunggu.
Hari itu pagi-pagi buta setelah shalat subuh dengan keinginan kuat, dan pemahaman yang masih saya ingat waktu di ajarkan menyetir, saya nekat mengeluarkan mobil pikir saya jalanan masih sepi tentu akan lebih leluasa bergerak tanpa gangguan motor atau mobil lain, dan saya berhasil mengatasi ketakutan saya, keesokkan harinya merasa sudah biasa menguasai mobil dan jalan, saya mulai membuat rute-rute sederhana, incaran saya jalan sempit di sekitar daerah tempat tinggal saya, ya..! jalanan sempit adalah juga salah satu ketakutan saya, apalagi jika itu jalan sempit yang kedua sisinya ada selokan atau got yang menganga belum di tutup, kebayang kan kalau papasan dengan kendaraan lain salah-salah bisa tergelincir keselokan atau menggores mobil orang yang datang dari arah berlawanan haduuhh!!! Kemudian latihan parkir dari segala situasi dan sudut mulai yang paralel atau pun seri, semua saya lakukan kurang lebih selama satu minggu sendiri, setiap habis subuh sampai menjelang antar anak-anak ke sekolah, untungnya saya tidak di kira maling yaah sama tetangga,hihih.
Alhamdulillah sekarang sudah lancar kemana-mana bisa langsung cuusss!! anter anak-anak di musim hujan bukan masalah lagi, tahun lalu kami sekeluarga sempat touring bersama anak-anak sampai Jawa dan Bali, dan saya bertugas sebagai supir cadangan he...he..membantu wara-wiri pengobatan kakak yang harus keluar masuk rumah sakit, mengantarkan ibu mertua kondangan dan jalan-jalan, pulang kampung, dan pastinya keluar masuk mall dengan pasukan (anak-anak) sendiri ngga nunggu ayahnya lagi (halaahh,apa seeh.. he..he..!!)
Blogpost ini di ikut sertakan dalam giveaway #AwalYangBaru kakira.my.id
duuuhhh..keren mbk.
BalasHapuseikeh aja naik motor masih maknyonyor...
kece euy...salut atas keberanianmu mbk
ayooo mba..latihan teruss..beraniin deh,..lebih banyak enaknya,apalagi nti kalo Ken sekolah..
HapusAh mak.. Jadi inget jaman dulu pas masih belajar bawa mobil. Bukan artinya sekarang udah lancar ya. Sekarang malah udah gak punya sim karena udah mati dan gak perpanjang. Hehehehe.. Tapi dulu, pas lagi belajar, pernah masuk ke jalan kecil dan nyaris baret mobil orang. Abis itu.. Gak jauh dari lokasi pertama, sukses satu ban masuk ke selokan *sigh*. Untung ada yang berbaik hati bantu angkat, dan bisa lanjutin perjalanan walaupun sebenernya abis nyungsep itu rasanya mau ninggalin aja mobilnya trus pergi naik angkot aja. :D
BalasHapusHhohoo mba Mio yang punya GA,iya emang lumayan ngedrop kalo ngalami kejadian begitu,hidupkan lagi SIM nya mba...sayaang..
Hapus