Menjadi warga Depok yang bertempat tinggal di pinggiran Ciganjur, lokasi daerah wisata ini ngga jauh dari rumah, yaa...kalau jalanan lancar lima belas menit aja sampai, tetapi rencana untuk kesana bareng anak-anak selalu tertunda, kebetulan anak-anak memang belum pernah sama sekali ke sana, ironis banget yaa...padahal yang datang ke sini orang dari mana-mana, jauh-jauh pulak!
Setu Babakan nama tempat ini, mungkin karena merasa dekat dan sering di lewati jadi agak kurang antusias untuk datang kesini, padahal mah yaa.. tiap ada teman atau saudara yang main kerumah, pasti aja saya gembar-gembor soal tempat ini, niat utamanya sih basa-basi aja *Eh ketahuan deh! Sampai pernah sekali waktu, teman-teman saya tertarik dan akhirnya sampai juga deh! Saya bawa mereka kesini.
Duluuu banget pernah kesini, sudah belasan tahun lalu, jaman masih baru kenal ayahnya anak-anak, ngajak jalan, cuma lewat aja, mau mampir malah takut, masih gelap dan bikin agak-agak spooky gitu.
Dan akhirnya, akhirnyaaa...! Minggu kemarin kesampaian juga jalan bareng anak-anak ke Setu Babakan, karena datang di hari minggu suasananya ramai banget! hawa Setu Babakan yang adem memang pas banget untuk refreshing, menikmati kebersamaan dengan keluarga.
Suasana Setu Babakan sudah jauh berubah, sudah lebih tertata, dan memang sudah di kelola oleh pemda DKI sebagai tempat wisata.
Setu Babakan sebenarnya sebuah kawasan yang di kelilingi setu atau danau, kawasan ini banyak di huni oleh orang Betawi asli, yang merupakan penduduk asli Jakarta. Soalnya banyak juga kan yang ngaku-ngaku orang Betawi, tapi sebenarnya sudah blasteran aka campuran gittuu?! Oleh karena itu pemerintah Jakarta menjadikan Setu Babakan sebagai perkampungan yang di fungsikan untuk melestarikan budaya Betawi asli, di sini bisa kita bisa ketemu langsung dan berinteraksi dengan orang betawi asli dan melihat budaya juga cara hidupnya.
Kalau soal berinteraksi dengan orang Betawi, saya siih sudah biasa, wong tetangga di sini, di dekat rumah, umumnya orang Betawi, pembawaan orang Betawi, asyikk loh!? Mereka santai, easy going, ramah dan suka bercanda, gaya bicaranya juga blak-blakan, pernah menonton sinetron Si Doel Anak Sekolahan? Yaa...begitu deh kurang lebih. Dan penduduk Betawi di sini suka banget sama keramaian, karena disini hampir setiap bulan adaaa ajaaa.. yang kendurian pake dangdut, bener saja yang punya hajat pasti orang Betawi.
Setu Babakan sangat mudah untuk di datangi, lokasi tepatnya di jalan M. Kahfi II, kalau naik angkutan umum bisa dengan metromini 616 melalui terminal Blok M-Pasar Minggu-Cipedak, kalau dari Terminal Depok bisa naik angkot D-105 turun di Jalan Timbul nanti sambung dengan angkot warna merah 128. Untuk kendaraan pribadi bisa lewat jalan toll JoRR keluar di pintu tol Pasar Minggu, ke Lenteng Agung ke arah Jl. M. Kahfi II, nanti banyak petunjuk arah menuju Setu Babakan.
Suasana Setu Babakan selalu ramai apalagi di hari libur, sering macet juga kalau di akhir pekan, Disana di sediakan juga beberapa arena bermain yang cocok untuk anak-anak, seperti bebek-bebekan, mengendarai kuda, perahu naga, dll. Kita juga bisa berkeliling setu dengan kendaraan, sayangnya baru bisa dengan kendaraan roda dua saja, karena di pertengahan, ada jalan yang terputus, belum tersambung jadi tidak bisa di lalui mobil.
Tiket masuk untuk ke Setu Babakan gratis, soalnya kemarin kami hanya di kenakan retribusi untuk parkir mobil Rp10.000, sementara motor saya lihat mereka membayar Rp5000. Kekurangannya memang di saat hari-hari libur atau weekend sangat sulit mencari parkir (eaahh..itu kayaknya masalah umum yaaa...)
Tidak perlu khawatir soal makanan, disini penjual berbagai macam jenis makanan tersedia, bakso, soto, rujak, dan sudah pasti makanan asli Betawi, seperti kerak telor, gado-gado, laksa, dan lainnya. harganya pun berlaku umum dan standar, tidak seperti tempat wisata lain yang harga makanannya kadang lebih mahal dari di luaran. Suasana tempat makannya pun lumayan nyaman dan bersih tersedia tenda-tenda dengan kursi-kursi kayu di bawah pohon rindang, jadi tambah berasaa ademmnya. Kita juga bisa membeli buah tangan dan oleh-oleh khas Betawi seperti Bir Pletok, Ondel-ondel mini, dodol Betawi dan masih banyak yang lainnya.
Anak-anakpun betah bermain dan berlama-lama di sini, dan maunya sih bisa sering-sering kesini, secara dekat yaa,.. Oiya.. Di tengah kampung ada satu bagian yang terdiri dari rumah-rumah orang Betawi, juga ada pendopo yang menjadi panggung utama jika ada pertunjukkan dan pagelaran budaya Betawi, kayaknya memang boleh juga nih sering-sering kesini, menikmati sisi lain susasana Jakarta yang teduh dan jauh dari hingar bingar serta riuh gemuruhnya Ibukota.
Ini beberapa gambarnya maafkeun.. yaa...! Jika resolusi gambar terlalu gelap, saya paling pusing mengedit-edit cahaya atauuu, apakah ini sinyal! Sinyal kalau saya mesti hunting kamera bagus...hmmm..
Tempat wisata seperti Setu Babakan memang menarik untuk di kunjungi, selain juga sebagai bentuk apresiasi terhadap kelestarian kebudayaan Indonesia, khususnya budaya Betawi. Asalkan di kemas lebih menarik, lebih rapi dan teratur, saya yakin Setu Babakan bisa lebih banyak pengunjungnya. Yang mau jalan-jalan kesana boleh sekalian mampir ke rumah, dengan catatan, bawa bekal sendiri yaa...
Write a comment
Posting Komentar