150 tahun kalau di sandingkan dengan umur manusia itu pastinya sudah tua banget ya..!? Jarang sekali manusia yang bisa mencapai usia setua itu, kalaupun ada cuma satu atau dua itupun pasti sudah renta, ringkih, pikun, sakit-sakitan dan tak berdaya. *eh, tapi bener kan?!
Siapa yang belum pernah mendengar nama Nestlé? Kalau ada yang belum pernah dengar, rasanya koq nggak mungkin banget yaa..?! 150 tahun loh?! Kemana aja?! *Eh. Hampir bisa di pastikan dalam keseharian, semua orang sudah akrab dengan produk Nestlé. Yakin deh! dalam setiap rumah setidaknya pasti ada satu produk Nestlé yang pernah atau sedang di konsumsi. Susu, kopi, permen, teh, aneka snack, minuman ringan, dengan brand Milo, Nescafe, Dancow, Bear Brand, Kit-Kat, Coco Crunch, Cerelac, Fox, coba di cek! Saya rasa hampir semua orang hafal jika menyebut kata Nestlé.
Pertengahan bulan ini sebuah kabar baik menyapa, tepatnya di tanggal 22 sepetember saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi pabrik Nestlé di daerah Karawang bersama beberapa teman Kumpulan Emak Blogger. Kami mengunjungi pabrik Nestlé di Karawang.
Acara kunjungan yang kami lakukan adalah bagian dari perayaan 150 tahun Nestlé, yang di fokuskan kepada produk bubur bayi Cerelac. Cerelac adalah produk pertama Nestlé. Maka otomatis 150 tahun Nestlé sama dengan 150 tahun Cerelac.
Menempuh perjalanan kurang lebih selama dua jam dari Jakarta, perjalanan kami menuju pabrik sangat menyenangkan, penuh canda tawa dan sesi sharing aneka topik serta curhat dan sharing ala emak-emak di dalam bus, maklum kami yang mengikuti kunjungan ini adalah ibu-ibu dengan bayi yang masih tahap MPASI. Di dalam bus ekslusif yang di lengkapi pantry dan ruang meeting perjalanan seakan tak terasa.
|
Bersama emak blogger di dalam bus menuju pabrik Nestlé |
|
Bersama emak blogger dari Bandung dan ibu Elizabeth Wairatta |
Setelah bus tiba di lokasi pabrik kami di sambut perwakilan dari pihak Nestlé, yang kemudian memberi gambaran tentang situasi dan kondisi pabrik yang akan kami kunjungi, di awali dengan komitmen pabrik Nestlé yang mengutamakan keselamatan atau safety dengan disiplin menerapkan 12 saving rules ( peraturan keselamatan) untuk semua proses produksi di pabrik, juga area sekitarnya, bukan hanya untuk para pegawai dan staff, namun juga untuk para tamu pengunjung pabrik, seperti kami.
Maka dari itu sebelum memulai kunjungan kami di beri arahan dan wajib mematuhi semua peraturan keselamatan yang di tetapkan, seperti tetap berada dalam kelompok juga tidak beraktifitas dengan gadget sambil berjalan.
Pabrik Nestlé Karawang adalah pabrik ketiga yang ada di Indonesia, yang di dirikan tahun 2011, selain di Karawang, pabrik Nestlé ada di beberapa daerah seperti di Surabaya, Lampung, dan Cikupa, Tangerang. Produk Nestlé yang di produksi sini adalah antara lain Milo, susu Dancow, Dancow Batita, dan Cerelac.
Area yang kami kunjungi di pabrik ini adalah sebuah galeri yang di desain dengan apik, di lengkapi dengan tata suara dan pencahayaan dan beberapa simulasi visual, juga zona permainan edukatif yang di namakan Dunia Nestlé. Layaknya lorong museum, posisinya berada di bagian atas pabrik, ruang kaca yang dapat melihat aktifitas pekerja, dengan panjang kurang lebih satu kilometer pulang-pergi mengitari area pabrik.
|
Galeri Dunia Nestle |
|
Ibu Elizabeth Wairatta |
Selama di Galeri Dunia Nestlé kami di pandu oleh Elizabeth Wairatta, Communication Gallery Coordinator Nestlé.
Perjalanan di Dunia Nestlé ini di mulai dari kisah Henri Nestlé, yang membangun perusahaannya, berawal dari bubur bayi kemudian berkembang dengan aneka produk, dan kini telah menjelajah ke seluruh dunia. Lewat perjalanan panjang selama 150 tahun, Nestlé berhasil mempertahankan eksistensinya.
Sejarah Nestlé
Sejarah Nestlé erat kaitannya dengan Cerelac, Nestlé di dirikan oleh Henri Nestlé, seorang ahli farmasi yang menemukan
Farine Lactee (cikal bakal Cerelac) tahun 1867. Farinee Lactee adalah kombinasi antara tepung gandum dan susu sapi, secara khusus di proses oleh Henri untuk menyelamatkan anak tetangganya yang lahir prematur dan tidak dapat menerima air susu ibunya. Seiring waktu ternyata banyak ibu-ibu yang meminati produk olahan Henri.
|
Patung Henri Nestlé |
|
Perkembanagan Cerelac dari masa ke masa |
|
Cerelac masa kini dan Farine Lactee di masa awal produksinya |
Henri Nestlé sendiri adalah seorang imigran dari Jerman, tinggal di Vevey, Swiss. Beliau sejak awal, berperan penting dalam mendirikan dan mengembangkan perusahaan hasil mergernya dengan Anglo Swiss, perusahaan pabrik susu kental manis di Eropa, yang telah terlebih dahulu di dirikan tahun 1866, untuk kemudian mendirikan perusahaan yang kemudian hari di kenal sebagai Grup Nestlé. Beliau bukan hanya sebagai penemu produk makanan bayi pertama, tapi juga sosok penting dalam nama, logo dan ekspansi perusahaan dalam skala global.
Saat menghadapi tantangan perang dunia satu dan dua Nestlé berhasil melalui masa-masa krisis, bahkan di tengah kesulitan bahan baku Nestlé tetap berkembang, malah bisa melakukan akusisi perusahaan cokelat, Peter, Cailler, Kohler Swiss Chocolate Company di tahun 1925. Sampai hari ini produk cokelat adalah salah satu produk yang tidak terpisahkan dengan Nestlé.
Sejarah Nestlé di Indonesia
Produk-produk Nestlé sudah lebih dulu hadir di Indonesia antara tahun 1873-1971 yang awalnya di bawa oleh orang-orang Belanda, salah satu produk legendaris yang terkenal adalah susu kental manis atau milkmaid cap Nona, Akhirnya pada tahun 1973 karena semakin meningkatnya permintaan, Nestlé mendirikan pabrik pertamanya di daerah Waru, Surabaya. Pabrik pertama saat ini sudah tidak beroperasi.
Tahun 1988 Nestlé kemudian pindah ke daerah Kejayan, Pasuruan Jawa Timur untuk mendirikan pabrik dengan kapasitas yang lebih besar. Daerah Kejayan di pilih karena merupakan sentra penghasil susu di jawa timur, untuk produk Nestlé yang berbahan dasar kopi, pabrik Nestlé terdapat di lampung.
Tahun 2001 beberapa perusahaan yang bekerja sama dengan Nestlé di akuisisi dan terbentuklah PT Nestlé Indonesia. Dengan motto " Good food, good life" Selama kehadirannya Nestlé telah memberi banyak manfaat di tengah masyarakat Indonesia, seperti memberdayakan petani, peternak, program anak sehat, posyandu peduli, membantu program pemenuhan gizi, pembangunan pedesaan, juga menjadi tumpuan harapan hidup bagi ribuan karyawannya, yang sangat di upayakan kesejahteraannya oleh Nestlé.
Menyusuri kisah eksistensi Nestlé di Indonesia juga di dunia memberikan banyak hikmah yang luar biasa bagi saya. Kesuksesan Nestlé baik di dunia internasional dan juga di Indonesia adalah sebuah prestasi yang patut di tiru oleh siapa saja yang ingin memulai usaha, bahkan perusahaan sebesar Nestlé pun memulai semuanya dari nol.
Nilai-nilai dasar yang di ajarkan Henri Nestlé masih di terapkan sampai hari ini. Henri Nestlé adalah perwujudan sikap dan nilai-nilai budaya penting yang membentuk budaya perusahaan seperti pragmatisme, fleksibilitas, kemauan untuk terus belajar, berpikiran terbuka serta menghormati orang dan budaya lain. Terbukti Nestlé dengan semua produknya mampu menjangkau semua lapisan masyarakat.
Sejarah Cerelac
Seperti sudah di jelaskan, awal berdirinya Nestlé adalah Cerelac yang semula di kenal dengan nama Farine Lactee, bubur bayi olahan pertama di dunia, penemuannya menjadi sesuatu yang menggembirakan pada masa itu, karena penyajiannya yang cepat sangat meringankan tugas ibu-ibu apalagi kandungan Farine Lactee tetap mampu memenuhi pemenuhan gizi bayi.
Seperti kita tahu, bahwa bayi-bayi mengalami fase penting dalam pertumbuhannya di dua tahun pertama kehidupannya. Pada masa-masa ini bayi mengalami pertumbuhan yang signifikan khususnya perkembangan otak dan juga tinggi badannya, karena itu kebutuhan gizi bayi di masa ini lima kali lebih banyak daripada orang dewasa.
Masa-masa setelah bayi mulai lepas dari ASI ekslusif, usia enam bulan keatas maka di butuhkan makanan pendamping ASI, untuk menambah pasokan gizi yang semakin berkurang, efek dari berkurangnya jumlah ASI.
Didalam galeri Cerelac Nutrisionis ahli gizi dari Nestlé, yang bernama Diana menjelaskan tentang kandungan gizi Cerelac. Sebagai catatan, Cerelac adalah makanan tambahan, bukan makanan utama untuk bayi, jadi sebaiknya selain Cerelac, ibu memberikan makanan lain untuk bayi seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
Dari tahun ke tahun Cerelac terus di kembangkan dengan serangakaian riset dan penelitian untuk peningkatan kandungan gizi untuk bayi, khususnya pemenuhan zat besi atau iron. Zat besi atau iron adalah zat yang sangat di butuhkan oleh bayi dalam menopang proses tumbuh kembangnya, kekurangan zat besi akan menimbulkan banyak problema bagi anak di masa depan, seperti anemia, kurangnya daya tangkap dan kecerdasan, serta pertumbuhan badan yang tidak normal.
Bahan-bahan dasar yang di gunakan dalam produk Nestlé adalah bahan terbaik yang telah di seleksi dengan ketat dari hasil perkebunan para petani yang menerapkan pola tanam yang sehat.
Makanan bayi tentunya tidak bisa di buat secara sembarangan. Kondisi bayi yang masih sensitif dan rentan terhadap serangan penyakit, membuat kemanan proses produksi Cerelac adalah yang utama di pabrik Nestlé ini.
Saat ini Cerelac sudah di kembangkan dalam berbagai varian rasa, seperti rasa pisang, beras merah, kacang hijau,wortel labu ati ayam, rasa apel, jeruk, pisang, juga rasa ayam bawang. Bahkan ada yang spesial untuk bayi Indonesia yaitu rasa kurma dan madu, kemasannya terdiri dari dua macam, yang mengandung iron plus prebiotik yaitu Cerelac Premium dan Cerelac original.
Beberapa kandungan gizi yang terdapat dalam Cerelac
Bawang
|
Sumber anti oksidan yang baik
|
Ayam
|
Sumber energi mwngandung protein, zat besi, fosfor, vitamin B2, B3
|
Jeruk
|
Vitamin C, serat pangan, folat, B1, kalium, anti oksidan
|
Kacang Polong, kacang hijau
|
Vitamin K, A, C b kompleks dan
serat pangan
|
Tomat
|
Vitamin C, Vitamin A, anti oksidan
|
Madu
|
Anti oksidan, oligosakarida, prebiotik dalam saluran cerna
|
Bit
|
Folat, mangan, kalium, serta pangan
|
Wortel
|
Vitamin A, serat pangan
|
Beras
|
Karbohidrat, Vitamin
|
Sebagai tips penyajian makanan tambahan, di acara kunjungan ini kami para ibu juga di berikan edukasi menarik lain, yaitu membuat resep modifikasi penyajian Cerelac, saya sendiri cukup excited mengetahui ternyata Cerelac bisa di kreasikan dengan campuran bahan lain, seperti ayam, udang, buah apel atau jeruk segar
Sebagai ibu-ibu kan kita memang di tuntut kreatif dalam menyajikan makanan untuk bayi, apalagi kalau bayinya tipe yang susah makan dan picky eater. Di pandu oleh Chef Vania Wibisono kami praktek langsung membuat Cerelac dengan aneka kombinasi, di antaranya resep Traffic light scrambble egg Cerelac, Bubur Tim Ayam Sayuran Cerelac, Beras merah apel wortel,dan Cerelac Seafood sayuran.
Dua resep modifikasi Cerelac
Semua resep di atas di buat dengan cara yang mudah dan cepat, tips singkat dari chef Vania adalah untuk semua penyajian Cerelac, jumlah takaran air harus pas sesuai dengan kondisi masa cerna bayi, semakin muda usia bayi, takaran air bisa di tambah supaya semakin halus dan mudah di cerna. Sedangkan untuk bayi yang sudah mulai bisa mengunyah, bisa di buat agak kasar, untuk melatih daya cerna bayi.
Air yang di gunakan juga sebaiknya jangan terlalu panas, dan jangan memasak Cerelac di atas kompor dengan suhu api yang tinggi apalagi sampai berlama-lama, hal ini akan menyebabkan kandungan gizinya menguap dan terbuang sia-sia, dan satu lagi tidak di sarankan menghangatkan atau menyimpan adonan cerelac yang sudah di buat kedalam kulkas.
Perhatikan sajian takar yang di buat agar tepat, cukup untuk satu kali makan, setiap takar Cerelac begitu berarti, apalagi Cerelac sudah memenuhi WHO Code, sebuah registrasi dari badan dunia WHO dalam World Health Assembly yang mengadopsi code of marketing breast milk substitute, sebuah kode produk yang di berikan oleh WHO untuk produk-produk yang layak di gunakan sebagai pengganti atau pendamping ASI, Nestlé sendiri merupakan perusahaan pertama di dunia yang membuat kebijakan berdasarkan peraturan WHO code, untuk produk-produk yang di khususkan bagi bayi.
Kunjungan ke Pabrik Nestlé, memberikan wawasan baru yang luar biasa banyak bagi saya sebagai ibu yang masih memberi MPASI, apalagi ternyata dede bayi saya suka rasa bubur bayi Cerelac.
Oiya ternyata galeri dunia Nestlé, juga terbuka untuk umum loh?! Jadi buat siapa saja yang ingin berkunjung ke galeri ini, misalnya untuk field trip, study tour atau keperluan edukasi lainnya, bisa menghubungi pihak Nestlé, melalui akun media sosial Nestlé di facebook atau twitter, dan juga bisa menghubungi nomor call centre yang tertera di belakang kemasan produk-produk Nestlé, asyiikk banget kan?! kalau berminat hubungi aja langsung deh! Jadi bisa merasakan juga wawasan baru secara langsung seperti yang saya dapatkan di galeri ini.
Dan satu lagi nih konsep galeri dunia Nestlé ternyata ada yang lebih besarnya loh! Yaitu dalam bentuk sebuah museum besar yang terletak di kota Vevey, Swiss, tempat lahirnya perusahaan Nestlé, wooww! Semoga saja ya suatu saat kita bisa menjejakkan kaki di sana juga.
Lengkap sekali info tentang Cerelac. Semoga the next bisa ke sana lagi
BalasHapusWaah asik mba nunu, bagus pabriknya yaaa, asri hijau hijau. Ada edukasi ttg menu dgn cerelac yaaa.. Mau ikutan tapi bayik ngga ada yg jaga :D
BalasHapuswah aku baru tau cerelak jangan dimasak di atas kompor
BalasHapus*langsung catet ilmu baru
tau gitu aku kemaren ikutan hihi
pulangnya sore apa malem mb pas trip ini
senangnya bisa berkunjung langsung ke pabriknya jadi bisa tahu proses produksi produknya :)
BalasHapushay emak cantik.. ish sama nih sama ABin, suka Cerelca termauk emaknya #eh
BalasHapussahabat LDR padahal deket kereeen nunu,,,,
BalasHapusWah asik banget nih jalan2 ke pabrik cerelac, jadi tau yah cara pembuatannya higinis atau enggak.
BalasHapusAku komen dari reply mb Ela aja deh..karena komen dibawah ga kebuka.kereeen ya mobilnya,lusk bangetttt
HapusIni liputan jg lengkapppp
Hahaha, itu bubur bayi jaman anak-anakku masih kecil-kecil lho. Ternyata begitu ya sejarahnya, aku kira karena logonya sarang burung nama itu berasal dari bahasa Inggris yang berarti sarang burung, hehehe. Btw, busnya seru banget tuh. Klasik.
BalasHapusproduk nestle emang terbaik mbak, sya sulit move on untuk pindah ke produk lain
BalasHapus