Kecanduan Gadget Pada Anak, Atasi dengan "Gadget Holic" Treatment di Mom N Jo Spa
Untuk mengatasi gangguan gadget holic, ternyata juga bisa di lakukan dengan treatment dan therapy khusus dengan pijat, sebuah treatment untuk mengatasi kecanduan gadget terutama pada anak di luncurkan Mom N Jo Spa. Mom N Jo spa memahami permasalahan dan menjadi salah satu solusi pemecahan masalah. Treatment ini akan hadir pada bulan januari mendatang di Outlet Mom N Jo yang sudah tersebar di beberapa kota besar. Sebagai sebuah pusat Spa treatmetnt keluarga, wanita, ibu hamil, menyusui dan anak-anak Mom N Jo sudah teruji, terpercaya dan terbukti kehandalan terapis-terapisnya, kehadiran treatment Gadget Holic tentunya sangat membantu orangtua mengatasi anak-anak dengan kecanduan gadget.Treatment Gadget Holic di Mom N Jo Spa, Namun demikian treatment gadget holic yang di lakukan pada anak dengan kondisi yang ekstrem harus di barengi dengan pendampingan terapi psikolog, serta ketelibatan penuh orang tua agar hasilnya lebih maksimal.
Saat ini pemandangan anak-anak kecil menenteng gadget adalah hal yang biasa. Gadget seperti notebook, laptop, notepad, handphone smartphone, yang pada awal penemuannya lebih banyak dipakai oleh orang dewasa, pekerja kantoran dan merupakan barang ekslusif khusus untuk para eksekutif, saat ini sudah tidak berlaku, semua orang dari berbagai kalangan, bisa memiliki gadget, termasuk anak-anak.
Beberapa bahkan sejak usia dua atau tiga tahun sudah sangat akrab dengan gadget, tengok saja saat pergi ke mall, restoran, atau tempat tempat wisata, namun sayang hal ini dilakukan sebagai alat yang ampuh untuk "menenangkan" mereka di tempat umum, dengan sajian konten game atau hiburan film dan lagu-lagu...hmmm...
Awalnya kita membentuk kebiasaan, akhirnya kebiasaan membentuk kita
Dan hampir semua orangtua menyadari jika harapan mereka tidak sesuai dengan kenyataan, tapi tak bisa berbuat apa-apa, dan cenderung melakukan pembiaran ketika anak asyik dengan gadgetnya, karena apa? Karena orang tua juga pengguna gadget aktif, akan menjadi kontradiktif jika orangtua melarang anak bermain gadget, sementara mereka juga tak bisa lepas dari gadgetnya. Tapi kemudian orangtua menyalahkan gadget yang menjadi penyebab.
Beliau menceritakan pengalamannya pribadinya saat menangani anaknya yang sudah tidak bisa lagi mengontrol dan membatasi diri dalam menggunakan gadget, dan menurut ibu Wulan, salah solusi pemecahan masalahnya ada pada kesadaran orang tua, karena faktanya bukan hanya anak-anak yang kecanduan gadget.
Banyak orang tua atau orang dewasa yang mengalami kecanduan gadget. Bangun tidur cari gadget, kumpul dengan teman-teman sibuk dengan gadget, makan bersama di resto sambil bermain gadget, ke toilet membawa gadget, sampai tidurpun disisi gadget.
Betapa kecanduan gadget saat ini sudah menjadi ancaman yang mengintai, khusus kepada anak-anak, semua bermuara di orangtua, yang memberikan gadget pada anak, tanpa tujuan, arah dan pengawasan.
Ibu Endah Wulansari |
Ini semakin dipertegas oleh penjelasan nara sumber acara ini, dokter Anggia Hapsari. SpKJ(K) menurut dokter, kecanduan gadget pada anak sangat berbahaya, sama bahayanya dengan kecanduan narkoba, efek hormon yang dihasilkan nya sama, yaitu hormon dophamin, suatu hormon yang memberikan rasa kesenangan, hormon ini apabila berlebihan menyebabkan ketergantungan yang bisa berdampak negatif pada otak, karena otak terus menerus menagih kesenangan yang dirasakan, jika sudah berkembang ke tahap yang serius maka akan menganggu tumbuh kembang anak bahkan bisa mengarah pada gangguan kejiwaan.
Dr. Anggia Hapsari SpKJ(K) |
Anak-anak masa kini masuk dalam kategori anak generasi Z mereka sangat adaftif terhadap teknologi, terbukti tak perlu waktu lama, bahkan tanpa perlu panduan dan instruksi macam-macam mereka sangat cepat menguasai dan mengoperasikan perangkat gadget.
Sebagai ibu empat anak dengan rentang usia dari batita sampai menjelang remaja alias ABG, pengetahuan tentang Gadget Holic sangat bermanfaat bagi saya, dua anak saya yang di usia SMP adalah pengguna gadget smartphone, sementara adiknya yang masih SD aktif menggunakan komputer untuk kegiatannya menjadi youtuber, saya khawatir juga sih dengan aktifitas mereka, sampai sejauh manakah mereka mampu mengendalikan diri dalam menggunakan gadget nya, tentu menjadi pertanyaan, apalagi saya tidak bisa duapuluh empat jam penuh mengawasi kegiatan mereka.
Pernah satu ketika saya mendapati seorang anak saya yang berusia sepuluh tahun, terjaga jam dua pagi di depan komputer, komputer memang diletakkan di kamarnya, dengan alasan terbangun dan tak bisa tidur lagi, ia memilih "manteng" di depan komputer. Patut disyukuri hal itu masih wajar dan normal-normal saja, karena ia menurut, ketika saya memintanya untuk tidur lagi, meski ada rasa kurang nyaman dalam hati, ketika ia mengungkit kebiasaan saya yang juga sering stay di depan komputer malam hari. Ya maklum kan yaa sebagai blogger, menuntaskan draft tulisan, sering harus begadang hingga tengah malam lewat.
Beruntung dia mau mengerti, dengan penjelasan bahasa yang bisa dipahaminya, saya katakan bahwa yang saya lakukan adalah sebuah pekerjaan dan hobi yang bermanfaat. Lalu, seperti apakah sebenarnya kondisi anak yang kecanduan gadget? Anak-anak yang hobi bermain gadget tidak selalu terindikasi kecanduan gadget. Menurut dr. Anggia, anak yang sudah tahap kecanduan terhadap gadget akan memiliki ciri-ciri berikut:
- Pada tahap berat anak tidak bisa lepas dari gadgetnya, tidak mengenal waktu, apabila dilarang dan pisahkan dengan gadget, maka akan berubah agresif, marah-marah, atau bisa juga berubah pendiam, sedih, murung, mengurung dan menarik diri.
- Tidak peka, dan kurang memiliki rasa empati.
- Menganggap di dunia ini tidak ada yang mengerti dirinya selain gadget, gadget adalah segala-galanya.
- Tahan tidak makan, tidak minum, dan tidak istirahat.
- Sukar bersosialisasi dari orang-orang di sekitarnya, sering tidak memberikan respon balik yang umum dilakukan jika berinteraksi dengan orang lain.
- Tatapan mata yang kosong dan hampa, yang berubah berbeda ketika berhadapan dengan gadgetnya.
- Anak menjadi sakit atau demam jika dijauhkan dari gadget.
- Buat batasan waktu, maksimal dua jam perhari untuk anak bermain dengan gadget.
- Selingi dengan aktifitas fisik, yang membuat anak bergerak aktif bermain atau berolahraga.
- Pekerjaan dan tugas sekolah adalah prioritas yang utama, tegaskan dan tegakkan hal ini pada anak.
- Family time yang berkualitas, simpan gadget saat sedang makan atau saat kumpul bersama keluarga.
- Terlibat dengan penggunaan gadgetnya, misalnya jika anak sedang asyik dengan gamenya, tanyakan baik-baik jenis permainannya, cara memainkannya, kalau bisa sesekali ikuti permainannya, sebagai bagian bagian dari pengawasan, sehingga anak tetap merasa nyaman tanpa teritimidasi.
- Jangan berikan anak otoritas penuh pada gadget sebagai barang pribadi miliknya, khususnya smartphone. Gunakan gadget sebagai milik bersama dengan ibu atau ayah..
- Tempatkan komputer dan laptop di ruang terbuka misalnya di ruang keluarga, tidak di kamar anak-anak.
- Beri alternatif permainan yang mengasah kreatifitas dan seni berpikir anak.
- Anak dapat memiliki gadget sendiri setelah berusia tiga belas tahun ke atas.
- Orangtua harus "tega" dalam arti tegas menerapkan dan patuh pada aturan yang sudah di tetapkan.
- Jauhkan gadget pada anak usia balita, tidak perlu memberikan gadget pada anak usia ini sebagai alat bermain, carilah alternatif permainan lain, yang mengasah dan menstimulasi kemampuan motorik dan sensorik mereka.
- Hindari penggunaan gadget untuk menenangkan balita yang sedang tantrum.
- Dan yang paling penting adalah berusaha untuk menjadi figur orangtua bijak, yang menjadi contoh dan tauladan yang baik dalam menggunakan gadget, jangan biarkan gadget mengambil tempat pertama di hati anak-anak kita, atau di hati kita sendiri. Jangan sampai bonding dengan anak terputus. Ini adalah persoalan besar di dalam masyarakat kita saat ini di dunia yang berkembang pesat kita hidup membiarkan dan melewatkan hal-hal yang penting pergi begitu saja, masa kanak-kanak anak kita tidak terulang dua kali dan waktu tak akan mundur ke belakang.
Ibu Fifi Lim, Founder mom N Jo Spa |
Dalam acara launching treatment "Gadget Holic" Marybetss Sinclair juga memberikan penjelasan dan memberikan demonstrasi terapi pijat untuk menangani anak-anak yang kecanduan gadget. Marybetts juga bercerita pengalamannya bertemu dan mengatasi anak-anak dengan gadget holic. Treatment ini diberikan pada anak-anak dari usia balita sampai remaja, namun juga tidak tertutup juga jika perawatan gadget holic bisa diberikan pada orang dewasa. Treatment ini mengutamakan perbaikan struktur postur tubuh, otot dan tulang serta relaksasi untuk melancarkan aliran darah dari seluruh tubuh ke otak, anak-anak akan lebih relaks. Treatment gadget holic yang dilakukan pada anak dengan kondisi yang ekstrem harus dibarengi dengan pendampingan terapi psikolog, serta ketelibatan penuh orang tua agar hasilnya lebih maksimal.
Marybetss Sinclair |
Contoh treatment Gadget Holic |
Teknologi memang membuat banyak hal menjadi mudah, tapi berurusan dengan tanggung jawab terhadap anak menjadi tidak mudah, orangtua harus mau repot, apalagi kondisi mereka berbeda jauh dengan kondisi kita saat masih kecil, saat gadget belum ditemukan. Kita tentu tak mungkin membendung arus teknologi, tapi kita dapat memilih untuk menempatkan kebaikan anak-anak di daftar paling atas.
Oiya... Berkat tips dari acara launching treatment Gadget Holic, Saat ini saya sudah memindahkan posisi komputer yang sebelumnya di kamar anak, menjadi di ruang tamu, dan memang terbukti ini efektif mengurangi intensitas anak saya beraktifitas dengan komputer.
Gadget Holic adalah sebuah gangguan yang harus diwaspadai namun bisa dicegah, pola komunikasi anak dan orangtua juga menjadi kunci untuk meyelesaikan permasalahan ini, dan apabila diperlukan ingat untuk melakukan perawatan Gadget Holic di Mom N Jo Spa.
Ngeri ya mak kalo udah kecanduan begini. tumbuh kembang anak jadi kurang maksimal dan orangtua memang hadus tega ngumpetin gadget ke anak.
BalasHapus