Akhir Februari lalu saya mendapatkan kabar duka, seorang teman sekelas saya saat duduk di bangku SMK meninggal dunia, ia menderita gagal ginjal stadium lanjut. Bukan satu kebetulan sepertinya jika beberapa bulan sebelumnya, kami (saya dan beberapa teman lainnya) yang setelah hampir delapan belas tahun sejak lulus, akhirnya bisa berjumpa lagi, kiranya atas izin Allah semua bisa terjadi, meski kegembiraan pertemuan reuni kami hanya berlangsung sesaat, tapi saya sungguh bersyukur, sebuah pencarian yang tidak di sengaja di jejaring sosial berhasil mempertemukan kami.
Saat berhasil bertemu lagi untuk pertama kalinya, hal kedua yang masing-masing kami tanyakan selain bertukar kabar adalah "...Eh....Gimana? Masih suka jahit nggak?" ya, begitulah, kami adalah alumni sebuah sekolah menengah keterampilan jurusan Tata Busana, menjahit adalah pelajaran kami sehari-hari waktu itu. Dan jawaban kamipun beragam, teman saya yang masih berjuang melawan penyakitnya tentu saja menjawab sudah lama sekali ia meninggalkan mesin jahit, seorang teman lain sama sekali sudah tidak menjahit lagi, beberapa teman saya menggeluti usaha tata busana, namun ada juga yang profesinya hari ini sangat jauh berbeda, dan ada yang masih kadang-kadang menjahit, namun hanya untuk diri sendiri, dan itu adalah saya.
Menjahit bukan pekerjaan asing bagi saya, meski tidak sering, paling tidak saya tak pernah risau jika ristleting celana anak saya copot atau saat memasang badge sekolah anak-anak, saya tidak perlu menunggu tukang jahit keliling, karena saya bisa melakukannya sendiri.
Saya bercita-cita menjadi desainer, dan pernah membuka studio desain dan jahit menjahit kecil-kecilan di rumah, dulu sekali saat anak-anak saya masih balita, sayangnya tidak konsisten saya tekuni, dan akhirnya mandek di tengah jalan, meski hingga kini kalau sedang mood, saya masih suka membuat pola, memotong bahan, membuat baju sendiri dan baju anak-anak, yaah minimal membuat ikat rambut dan taplak-taplak meja.
Namun begitu saya masih punya impian menjadi desainer dan menjadi penjahit profesional, yah namanya juga harapan toh yaa?! Kita tak pernah tahu kemana nasib akan membawa kita. Makanya hari sabtu tanggal 4 Maret, saya bersemangat sekali, saat kembali berkunjung ke Museum Tekstil mengikuti sebuah workshop menjahit Quilting, satu pelajaran yang selalu jeblok nilainya di masa sekolah dulu ihiy!..
Quilting adalah sebuah artwork, dengan cara menggabungkan potongan kain atau bisa juga perca, sisa-sisa atau limbah kain yang tidak terpakai, dengan ukuran tertentu, kemudian di rangkai menjadi gabungan yang membentuk pattern atau motif unik, dengan jahitan model jelujur yang hasilnya pas dan rapi.
|
Salah dua contoh quilting, gaabar dari Huffington Post |
Acara Bertajuk "Quilt Workshop, Let's learn How To Make Pillow Cover" yang di pandu oleh mba Astri Damayanti dari Kriya Indonesia yang ahli sekali urusan jahit menjahit, berlangsung santai dan menyenangkan, karena beberapa peserta yang masih awam, dengan dunia jahit menjahit, bahkan ada yang baru pertama kali menjahit pun terlihat sangat happy dan menikmati sesi workshop ini, kami sudah di siapkan berbagi keperluan untuk praktek. gunting, jarum pentul, dan potongan beberapa kain untuk membuat sarung bantal kursi. Selain untuk sarung bantal kursi, quilting bisa di aplikasikan untuk berbagai kreasi peralatan rumah tangga, seperti selimut, sprei, taplak meja, tutup galon, atau untuk hiasan dinding, tergantung kreativitas pembuatnya.
Acara workshop ini di dukung oleh mesih jahit Brother, saya sendiri sudah tidak asing dengan merk mesin jahit yang satu ini, saya pernah PKL di sebuah garment yang 70% mesin jahitnya bermerk Brother, pernah ada kejadian menggelitik, ketika ada seorang karyawan yang selalu menolak jika di tugaskan di mesin jahit bukan bermerk Brother, sampai supervisornya kesal dan marah-marah, pimpinan HRD pun turun tangan. Usut punya usut ternyata menurut si karyawan dia hanya cocok dengan mesin jahit Brother karena lebih enak dan ringan di pakai, jahitannya rapih dan jarang rusak, ini yang membuatnya menolak di kasih mesin lain. Dan karena skill si karyawan yang memang bagus dan sudah senior pula di perusahaan tersebut, akhirnya dia mendapat sebuah mesin Brother khusus "pegangan" nya sendiri, jadilah mesin itu di sebut mesin prioritas...ihiy..
Brother memang sudah sejak lama di kenal sebagai produsen mesin jahit yang berkualitas, selain mesin jahit, baik untuk industri dan rumahan ada juga mesin obras dan mesin bordir dan mesin pembuat label. Namun ternyata Brother juga di kenal untuk produk handal lainnya, seperti mesin foto copy, scanner, mesin faks.
|
Saya dengan tampilan mesin jahit Brother GS 2500 dan sarung bantal kursi hasil karya..hehe.. |
Mesin jahit yang kami gunakan saat workshop adalah mesin jahit tipe GS 2500, mesin ini adalah produk andalan Brother untuk mesin jahit skala rumahan namun bisa digunakan untuk mereka yang ingin profesional menjadi penjahit, karena mesin ini mempunyai banyak sekali keunggulan, di antaranya:
- Mempunyai ragam bentuk jahitan, untuk menjahit kita biasanya hanya membutuhkan jahitan lurus, tetapi mesin ini mempunyai aneka macam jahitan indah, seperti zigzag, feston, tikam jejak dan lain-lain, ada 25 jenis jahitan yang bisa di gunakan untuk mempercantik tampilan baju atau aneka kreasi yang kita buat, selain itu di lengkapi juga dengan jahitan pembuat lubang kancing.
- Pembuat lubang kancing nya pun tidak sembarangan, memilik 4 sistem lubang kancing, hanya dengan mengganti sepatu kita bisa memilih jenis lubang kancing yang ingin di gunakan.
- Pemasangan sepatu yang mudah, biasanya pada mesin jahit biasa, kita memerlukan obeng min atau obeng kembang untuk mengganti sepatu, mesin jahit ini hanya perlu menekan bagian atas sepatu untuk melepas dan memasang sepatu yang ingin di pakai, jenis sepatu yang tersedia juga lengkap, selain sepatu standar, ada juga sepatu ristleting, dan sepatu untuk membuat lubang kancing.
- Hemat listrik, mesin jahit ini hanya menggunakan daya listrik 25 watt, sedikit sekali dan nggak akan membuat tagihan listrik membengkak.
- Setting jahitan, ada enam baris gigi yang bisa kita setting atau atur sesuai dengan jenis bahan yang kita pakai, tebal tipis dan tekstur bahan, ukuran jahitan yang di sesuaikan dengan bahan memang sangat berpengaruh besar pada hasil jahitan, ukuran paling panjang yang bisa di setting sampai dengan 4.00 cm.
- Built in free arm, nah ini menarik, Built in free arm di gunakan untuk menjahit kain yang lebarnya kecil, seperti saat membuat tali yang berbentuk silinder, dengan cara ini kita bisa melepas kain dan membiarkannya bekerja sendiri, namun jahitan tetap lurus tanpa di pegang tangan.
- Pisau penggunting benang, ini seringkali sedikit merepotkan saat menggunting benang, tangan harus meraba-raba mencari keberadaan gunting, karena bisa saja sedang nggak konsen, padahal itu gunting ada di depan mata, nggak jauh dari jangkauan, nah dengan pisau penggunting benang nggak perlu ribet lagi cari-cari gunting, cukup kaitkan ujung benang pada pisau pemotong, beres deh.
Menjahit dengan mesin jahit GS 2500 juga sangat mudah, hentakkan dan rem injakkan kakinya sangat halus, nggak bikin kaget, soalnya saya pernah beberapa kali temui mesin jahit yang pedalnya terlalu longgar, di injak sedikit saja langsung ngegelosor, alhasil jahitan jadi tidak rapi.
|
Mesin Jahit Brother GS2500 |
Makanya saya nggak heran melihat para peserta lain, yang baru pertama kali menginjak mesin jahit tidak takut dan tetap tenang, karena injakkan kakinya pas, jadi mesin jahit ini juga sangat cocok buat mereka para pemula. Selain GS 2500 mesin jahit Brother juga mempunyai banyak model dan tipe lain, seperti GS 2700, FS101, AS1430S, JS 1410, yang terbaru ada INNOV-IS 980D, INNOV-IS 15P, INNOV-IS 35P.
|
Aneka jenis mesin jahit Brother |
Step by step pembuatan sarung bantal kursi yang di ajarkan mba Astri Damayanti juga sangat mudah di praktekkan, kain-kain yang sudah di berikan di gabungkan dengan mesin jahit Brother GS 2500, menjadi satu kesatuan, kemudian di beri lapisan yang di rekatkan dengan setrika, sehingga hasilnya tambah rapi, untuk pemula sekalipun membuat sarung bantal kursi seperti ini memang sangat mudah.
|
Mba Astri Damayanti sedang mengarahkan cara menjahit dengan Mesin jahit Brother
sumber gambar IG Kriya indonesia |
Hasil karya sarung bantal kursi para peserta bagus-bagus, apalagi kain dan motif yang di gunakan juga cantik dan bagus. Bahan atau kain inipun sekarang bisa dengan mudah kita beli secara online loh? Nggak perlu lagi jauh-jauh ke Tanah Abang untuk mencarinya, karena kini ada sebuah e-commerce yang khusus menjual bahan-bahan textile secara online namanya Textilezy.
Textilezy adalah pionir toko online kain berkualitas pertama di Indonesia, berbasis teknologi modern, bersistem dan berintegritas, kapan dan di mana saja kita bisa membeli kain yang di butuhkan tanpa harus berdesak-desakkan di pasar, bermacet ria di jalan. Harga kain yang di tawarkan Textilezy juga sangat kompetitif, meringankan beban produksi karena masih bisa terjangkau dan kualitasnya pun terjamin. Ada banyak pilihan kain yang tersedia di Textilezy seperti golden rami, ballotelli, voal, bubble crepe, titanium saten, muso crepe, linen crepe, katun Jepang, premium crepem bllodior, atau wolfis.
|
Textilezy memberi kemudahan membeli kain tekstil |
Dengan belanja di Textilezy, selain mudah juga sangat efektif untuk yang suka menjahit, mencari bahan di sini bisa menjadi solusi, hemat waktu dan tenaga, dengan cara ini mencari kain juga akan menjadi lebih praktis, yang sudah profesional menjadi penjahit bisa memberikan pilihan kain tekstil kepada kostumer, tidak perlu menggunakan sampel bahan dalam bentuk brosur, yang berisi contoh kain, dan tidak perlu banyak ruang untuk menyimpan kain, cukup perlihatkan gambar katalog yang ada di textilezy.com lalu pilih motif yang di inginkan, cari harga yang sesuai dan kain yang di butuhkan pun akan di kirim kerumah atau studio jahit, membeli bahan di Textilezy juga bisa dilakukan lewat aplikasi yang tersedia Appstore dan Google playstore
Menjadi penjahit professional masih ada dalam angan-angan saya, memiliki workshop, butik dan gelleri sendiri yang kemudian bercabang kemana-mana, adalah impian lainnya, yaa memang semua hal yang terjadi dalam hidup kan berawal dari mimpi yaa, jadi semoga menjadi kenyataan, terimakasih Kriya Indonesia, mesin jahit Brother dan Textilezy yang kembali mengingatkan mimpi saya.
|
Foto bersama seluruh peserta workshop |
Write a comment
Posting Komentar