Halo hai, sahabat daring, mau tahu kah seperti apa rasanya melahirkan dengan jarak kehamilan yang cukup lama?
Hmmm...rasanya seperti menjadi ibu baru. Iyes, itulah yang saya rasakan dua tahun lalu, ketika melahirkan Kian, putera bungsu saya yang berselisih usia sembilan tahun dari kakaknya.
Rasanya nggak percaya ketika mendapat tanda kalau saya hamil lagi. Hah! Koq bisa ya?! Saya kira sudah cukuplah anak tiga yang kami miliki. Namun rupanya Allah berkehendak lain, sebuah anugerah dan amanah masih dipercayakan kepada kami.
Menjalani kenyataan hamil dan akan memiliki anak lagi, membuat saya excited. Rupanya banyak sekali urusan perbayian yang sudah saya lupakan. Yaa..ampun itu rasanya lucu banget. Ibu-ibu yang katanya udah berpengalaman ini ternyata masih mikirin gimana ya nanti cara pasang popok bayi, memakaikan baju, memandikan, memberi makan dan lain-lain.
Memiliki anak bagi saya adalah sebuah previlege luar biasa dari sang maha pencipta. Tiap anak punya kisahnya masing-masing. Termasuk cerita kehamilan Kian yang penuh tantangan, karena saya sempat didiagnosa terkena polip serviks, dan itu membuat saya deg-degan. Namun almdulillah semua berjalan lancar.
Perlahan namun pasti, proses menjadi ibu “baru” bisa saya jalani, seiring waktu Kian hari kini tumbuh menjadi anak yang sehat dan menggemaskan.
Hal yang menyenangkan dalam menjadi ibu dengan usia Batita adalah menyaksikan pertumbuhannya yang sangat pesat, maklum saja ya konon seribu hari pertama kehidupan bayi adalah momen terbaik pada tahap kehidupan manusia. Dari mulai bisa mengangkat leher, bisa duduk, berdiri, berjalan dan sekarang sudah mulai belajar berbicara.
Balita juga sudah mulai memiliki naluri kemandirian, yang sebenarnya lebih mengarah ke ego. Soalnya kadang-kadang sok tahu ingin melakukan apa yang disukainya sendiri, nggak suka diatur atau dibantu-bantu gitu. Itulah yang sedang saya alami akhir-akhir ini.
Situasi yang menggemaskan tapi sekaligus kadang-kadang bikin emosi..hahaha. Ya habis gimana nggak kalau sudah mandi misalnya, maunya apa-apa sendiri dari mulai menyalakan air sampai bersabun. Air keran dinyalakan suka-suka, dan selalu menolak untuk dimatikan *errrr..nggak tahu apa ya bayar listriknya mihil. hihii*
Ya begitulah. Hmmm. Tapi ya, bagi saya kadang kondisi ini justru saat yang tepat buat menanamkan nilai-nilai kepada Kian, misalnya mengajarkan berhemat air atau pakai sabun yang benar. Walaupun terkesan belum mengerti apa-apa yah, ternyata anak usia balita mudah merekam, menangkap, dan meniru apa yang dikatakan orang-orang di sekitarnya.
Memiliki balita lagi, membuat saya juga jadi belajar lagi, ya itu tadi karena banyak yang sudah lupa. Tapi untungya di era digital seperti sekarang, kita bisa dengan mudah mencari informasi.
Termasuk diantaranya memilih, mencari, dan menggunakan produk perawatan bayi dan balita yang benar, tentu harus teliti sebelum membelu. Jeli memilih produk perawatan bayi sangat penting, karena meskipun struktur kulit bayi dan balita tidak beda jauh dengan orang dewasa, tingkat sensitifitasnya masih tinggi, terutama pada bayi yang baru lahir.
Berdasar pengalaman, dan berbagai informasi yang saya baca, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih produk perawatan balita yang oke diantaranya:
1. Hypoallergenic dermatology tested, dan uji klinis. Yaitu produk perawatan bayi yang teruji bebas bahan-bahan yang menyebabkan alergi. Kulit bayi yang sensitif mudah mengalami alergi, karena itu penting memastikan produk yang tidak membuat alergi kulit bayi.
2. Anti Iritasi, produk perawatan bayi juga sebaiknya anti iritasi, aman dipakai tidak mdnyebabkan gangguan pada kulit bayi setelah digunakan.
3. Bebas surfaktan SLS atau Sodium Lauryl Sulfat, ini semacam zat tambahan yang indikasinya umum digunakan sebagai pembersih noda dan kotoran membandel, biasanya digunakan pada produk pembersih seperti detergen pakaian, pembersih lantai, dan lain-lain.
4. Produk dengan ph seimbang, ph kulit bayi yang baru lahir biasanya antara 5 sampai 6 sedikit asam, namun semakin besar ph kulit bayi biasanya mendekati normal antara 6-7
5. Menggunakan bahan alami yang sesuai untuk kulit bayi.
6. Memiliki sertifikat halal dari MUI (Majelus Ulama Indonesia) Ini penting buat kita umat islam, menggunakan produk perawatan bayi yang sudah tersertifikasi halal. Menjamin produk yang digunakan sudah sesuai baik bahan maupun prosesnya dengan prinsip halal yang wajib khair (baik, bersih, sehat, tidak terkontaminasi zat yang diharamkan.
Banyak produk perawatan bayi yang tersedia di pasaran, kadang kita bingung memilihnya. Nah, kritetia di atas bisa jadi cara untuk memilih produk perawatan bayi yang oke.
Salah satu produk yang memenuhi semua kriteria di atas adalah Bambi Baby Care. Produk perawatan yang baru-baru ini saya gunakan untuk Kian
Menyediakan berbagai macam produk perawatan bayi, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Ternyata Bambi ini adalah produk perawatan bayi yang sudah dipercaya untuk kulit bayi hingga balita mulai dari usia 0 bulan.
sumber gambar: Instagram Bambi |
Selain produk di atas, tersedia juga produk Bambi lainnya, diantaranya dua produk yang saya pakai untuk Kian yaitu Bambi Hair and body bath dan Anti mosquito lotion atau krim anti nyamuk.
Bambi Hair and Body bath
Produk yang satu ini pas banget dan jadi solusi jitu berhemat buat ibu-ibu. Karena cukup dengan menggunakan satu produk, manfaat sabun mandi dan shampoo bayi bisa kita dapatkan. Digunakan untuk mandi dan keramas, dengan kandungan provitamin B5, ekstrak licorice, chamomile. Bermanfaat untuk kulit bayi dalam menjaga kulit bayi dari iritasi dan tidak pedih di mata.
Kandungan vitamin E, ph balance dan conditone P-7 didalamnya juga membantu, menjaga kelembaban kulit bayi. Rambut tidak mudah kusut dan kulit tetap halus. Pemakaiannya juga lumayan hemat, Kian yang suka main busa tidak perlu banyak mengeluarkan Hair and Body bath ini. Busanya melimpah, selain itu aroma wangi harum lembut, khas bayinya juga enak, tahan lama. Kian yang suka mandi, jadi makin semangat mandi dengan Hair and Body bath ini.
Anti Mosquito lotion
Anti Mosquito lotion, ini sebenarnya produk yang bersahabat dengan Kian,Meski rajin bersih-bersih, nyamuk tetap meraja lela. Nggak di dalam rumah saja, pun di luar rumah. Maklum lingkungan rumah saya di daerah pinggiran, masih banyak kebun-kebun kosong, yang jadi tempat ideal perkembang biakkan nyamuk, karena banyak sampah dan air menggenang.
Sering banget kepikiran urusan si nyamuk ini, soalnya koq nggak habis-habis ya. Ada lagi, ada lagi. Nggak peduli siang malam, pagi dan petang nggak pernah absen. Makanya dan khusus untuk Kian nggak cuma saat tidur aja, saat bermain pun saya oleskan anti nyamuk. Karena belum peka sama gigitan nyamuk, belum punya reflek mengusir nyamuk.
Kian Sudah mencoba Bambi anti mosquito lotion, terbukti ampuh menghindari nyamuk, aromanya juga unik, paduan wangi aromatherapy sereh dan rempah yang segar, Menenangkan.
Kian sangat suka nih pas bagian oles-oles Bambi Anti Mosquito lotion, cara pakaianya yang simpel, dan mantap mencegah gigitan nyamuk sekarang jadi andalan. Saat bermain bisa tenang nggak digigit nyamuk lagi, dan saat tidur bisa pulas bebas gangguan nyamuk.
Bersyukur banget deh, bisa mengetahui ada produk yang oke punya seperti Bamby Baby care, punya solusi efektif dalam merawat kulit bayi. Produk dengan jaminan kualitas dijamin halal.
Punya anak berapa aja kayaknya nggak perlu risau ya, apalagi ada rangkaian produk lengkap untuk merawat kulit dan tubuhnya. Tapi kalau suruh nambah lagi, saya mungkin memilih geleng kepala deh. hahaha. Mau fokus urus Kian dulu.
Buat sahabat yang punya balita juga seperti Kian, dan cari referensi produk bayi yang oke, coba juga deh produk-produk Bambi yes. Kepoin aja semua akun media sosial Bambi, untuk dapat informasi yang lebih jelas.
Write a comment
Posting Komentar