Pengalaman Naik Kereta ke Bandara Soekarno-Hatta
Pengalaman Naik Kereta Ke Bandara Soekarno-Hatta, stasiun Pondok Cina ke Stasiun BNI City Sudirman
Saat mulai menulis pengalaman naik kereta bandara ini,
saya sedih. Soalnya ada kabar duka. Terjadi longsor pada salah satu underpass yang dilalui
oleh kereta bandara. Dua orang meninggal dunia akibat kejadian ini. (cek berita di detik com )
Kebetulan hari kejadiannya sama dengan jadwal pulang kami (saya
dan suami) senin 5 Februari 2018, tapi peristiwa itu, terjadi persisnya sore menjelang malam, sementara kami memilih untuk naik pesawat pagi hari dan naik bus untuk kembali kerumah, tidak naik kereta lagi seperti saat
berangkat.
Yup, lima hari sebelumnya. Tanggal 31 Januari, alhamdulillah akhirnya merasakan pengalaman
naik kereta ke Bandara Soekarno Hatta, fasilitas transportasi publik yang proses
pembangunan hingga peresmiannya menjadi sorotan. Maklum ya kaan, ini merupakan
sebuah terobosan penting dalam dunia transportasi Indonesia.
Tujuan perjalanan kami kali ini adalah ke negara tetangga, Singapura. Menempuh perjalanan dari stasiun Pondok Cina ke Stasiun BNI City Sudirman, momen naik kereta ke bandara, memang saya tunggu-tunggu. Iyes,
saya penasaran seperti apa sih rasanya naik kereta ini.
Kalau soal rasa sih ternyata sama saja ya, ngga beda seperti naik commuter line biasa. Hanya saja kereta ke bandara memang istimewa, baik dari tampilan kereta maupun stasiunnya.
Turun di stasiun Sudirman. Untuk sampai ke stasiun BNI City, tap tiket keluar stasiun, dan menyusuri jalan mulai dari belakang Indomaret Stasiun, menyusuri pinggir rel, kurang lebih 20 meter.
Kondisi jalan bisa dibilang belum nyaman, karena banyak undakkan dan tidak mendukung mobilitas trolley koper.
Tapi saya nggak tahu juga yah apa ini beneran akses masuk dari stasiun Sudirman, atau sementara, karena masih apa adanya banget. Nggak ada pembatas dari tepi rel, jadi agak ngeri-ngeri kepeleset (sampai nggak sempat foto bagian ini)
Kondisi jalan bisa dibilang belum nyaman, karena banyak undakkan dan tidak mendukung mobilitas trolley koper.
Tapi saya nggak tahu juga yah apa ini beneran akses masuk dari stasiun Sudirman, atau sementara, karena masih apa adanya banget. Nggak ada pembatas dari tepi rel, jadi agak ngeri-ngeri kepeleset (sampai nggak sempat foto bagian ini)
Pembangunan stasiun BNI City memang belum rampung, sampai
hari ini masih terus dilakukan.
Akses kereta ke Bandara nantinya juga tidak hanya bisa dilakukan dari stasiun ini saja, tetapi juga dari Stasiun Manggarai dan stasiun Duri, yang pun masih dalam tahap pembangunan, saat ini jalur kereta bisa dilakukan dari stasiun BNI City dan Batu Ceper.
Akses kereta ke Bandara nantinya juga tidak hanya bisa dilakukan dari stasiun ini saja, tetapi juga dari Stasiun Manggarai dan stasiun Duri, yang pun masih dalam tahap pembangunan, saat ini jalur kereta bisa dilakukan dari stasiun BNI City dan Batu Ceper.
Memasuki stasiun BNI City suasananya tidak seperti stasiun lainnya. Fasilitas
seperti eskalator dan toiletnya lebih nyaman. Beberapa gerai makanan, musholla, mini market juga tersedia dengan tampilan yang modern.
Bangunannya megah, bersih dan rapi, serta sangat disabilitas friendly. Cukup bikin bangga. Soalnya walau masih di stasiun udah berasa kayak di luar negeri haaahah, norak amat yaa.
Bangunannya megah, bersih dan rapi, serta sangat disabilitas friendly. Cukup bikin bangga. Soalnya walau masih di stasiun udah berasa kayak di luar negeri haaahah, norak amat yaa.
Rute bandara nantinya kalau sudah fix, akan melintas dari stasiun
Manggarai-BNI City-Duri-Batu Ceper-Bandara Soetta.
Suasana stasiun dan di dalam kereta saat saya naik bisa dibilang minim penumpang. Nggak banyak bangku terisi. Dari hasil obrolan selayang pandang kami dengan petugas sih emang setiap harinya pengguna kereta dari dan ke bandara tidak terlalu ramai.
Suasana stasiun dan di dalam kereta saat saya naik bisa dibilang minim penumpang. Nggak banyak bangku terisi. Dari hasil obrolan selayang pandang kami dengan petugas sih emang setiap harinya pengguna kereta dari dan ke bandara tidak terlalu ramai.
But, saya sempat diskusi (((diskusi*krikk))) ringan sama
suami nih!? Mungkin nggak sih itu karena faktor tarif kereta yang terbilang relatif lebih mahal
ketimbang menggunakan bus atau lainnya. Tarif kereta ke bandara adalah Rp70.000 lebih kurang dua kali lipat dari tarif bus bandara yang berkisar 40 ribuan
Tetapi prediksi kami ya (hahaa..sotoy banget gegayaan prediksiian segala) di masa depan penggunaan kereta ini akan jadi pilihan
utama, karena mobilitas penerbangan akan semakin tinggi, seiring hadirnya terminal 3 dan perluasan lainnya di bandara Soetta.
Kereta bandara bisa jadi akan ramai saat peak season liburan, lebaran atau tahun baru. Plus nantinya seiring taraf dan kualitas hidup masyarakat yang meningkat, calon penumpang cenderung lebih memilih naik kereta demi efisiensi waktu.
Kereta bandara bisa jadi akan ramai saat peak season liburan, lebaran atau tahun baru. Plus nantinya seiring taraf dan kualitas hidup masyarakat yang meningkat, calon penumpang cenderung lebih memilih naik kereta demi efisiensi waktu.
Menurut kami, alasan orang untuk naik kereta ke bandara adalah nyaman dan waktu. Yes, kereta ke bandara menawarkan ketepatan
waktu, tidak seperti naik bus atau mobil pribadi yang seringkali nggak menentu, harap-harap cemas.
Selama jalur lancar dan nggak ada gangguan, kita hanya perlu kurang lebih satu jam perjalanan dari dan menuju ke bandara Soetta-BNI City.
Selama jalur lancar dan nggak ada gangguan, kita hanya perlu kurang lebih satu jam perjalanan dari dan menuju ke bandara Soetta-BNI City.
Suasana di dalam kereta juga sangat nyaman. Setiap gerbong terdiri dari barisan kursi yang posisinya saling berhadapan, dengan jarak lutut yang lumayan lebar, cukup leluasa untuk bergerak. ACnya masih kenceng, jadi dingin banget, dan terdapat colokkan USB di setiap jok, solusi banget nih buat yang ingin mencharge baterai gadget atau laptop.
Lalu apa saja sih yang harus diperhatikan jika ingin naik
kereta ke bandara ini, berikut catatan saya selama perjalanan kemarin:
Cashless. Tiket kereta bandara tidak bisa dibeli dengan
pembayaran tunai. Pembelian tiket dilakukan secara online, lewat aplikasi Railink atau bisa juga langsung
di vending mesin tiket menggunakan kartu kredit/debit.
Cek jadwal keberangkatan kereta. Kereta paling pagi
berangkat sekitar pukul 4.21 dinihari dari stasiun BNI City hingga perjalanan
terakhir pukul 21.51 malam. Sementara perjalanan dari Bandara Soetta ke stasiun
BNI City sejak pukul 6.10 dan perjalanan terakhir pukul 23.10. Jadwal perjalanan
kereta secara lengkap bisa dicek di website www.railink.co.id
Pada awalnya saya merasa, wah! Enak nih sekarang cepet ke bandara, naik kereta cuma satu jam, tapi wait tunggu dulu, untuk naik kereta bandara, ada hal penting yang harus di:
Atur waktunya secara seksama antara keberangkatan pesawat
dengan jadwal kereta. Gate masuk kereta dibuka 15 menit sebelum kereta
berangkat. Untuk pembelian online, kalau mau aman sebaiknya tiba di stasiun 30 menit sebelum kereta berangkat.
So, ukur dengan cermat waktu keberangkatan dari rumah. Apabila terlambat tiba di stasiun, kita bisa berangkat dengan kereta berikutnya, namun dengan catatan, masih ada selisih waktu, kurang lebih satu setengah atau dua jam antara jadwal keberangkatan pesawat dengan kereta berikutnya, kalau nggak ya ditolak sama petugasnya.
So, ukur dengan cermat waktu keberangkatan dari rumah. Apabila terlambat tiba di stasiun, kita bisa berangkat dengan kereta berikutnya, namun dengan catatan, masih ada selisih waktu, kurang lebih satu setengah atau dua jam antara jadwal keberangkatan pesawat dengan kereta berikutnya, kalau nggak ya ditolak sama petugasnya.
Apabila ingin membeli tiket secara langsung melalui vending mesin, pastikan kita masih punya selisih waktu paling tidak dua jam di antara jadwal keberangkatan kereta dengan jadwal keberangkatan pesawat.
Jadi ceritanya, dalam perjalanan sebelumnya, pak suami pernah di tolak petugas saat akan membeli tiket kereta bandara, di karenakan jadwal tiket penerbangannya yang waktu
itu hendak menuju Belitung, terlalu riskan.
Selisih waktunya kurang dari dua jam, apabila di ukur dengan keberangkatan kereta terdekat. Pesawat jam 12 siang, tiba di stasiun BNI City jam 10an pagi, sementara jadwal kereta yang akan segera datang pukul 10.21
Jadi, walaupun naik kereta memang lebih cepat, timing dan jadwal penting banget dikondisikan.
Katanya sih, pihak stasiun
tidak mau mengambil resiko, apabila penumpang nantinya ketinggalan pesawat.
Mengingat sebelum menuju gate pesawat, perjalanan masih lumayan lama. Harus sambung naik sky train atau kereta layang antar terminal, perlu cek-in, boarding,
pengecekkan imigrasi (jika keluar negeri) dll.
Beruntung pak suami dapat kendaraan lain dari BNI City, yah lumayan ngepot katanya. Walau akhirnya sampai juga Bandara meski dengan waktu yang mepet, tapi masih keburu. Alhamdullillah, beliau sampai ketempat tujuan dengan selamat
Kereta ke bandara melewati jalur rel sendiri, setelah melalui stasiun Duri, akan berhenti di Stasiun Batu Ceper untuk menaikkan dan menurunkan penumpang lain dari daerah Tangerang dan sekitarnya. Stasiun Batu Ceper suasananya juga masih tampak sepi.
Ada satu hal yang menarik (hmm, sebenarnya bingung, ini menarik nggak si sebenernya, hehe) Tampilan kereta bandara yang elegan, keren, modern, melaju dengan kecepatan 64km/jam, di jalan yang meliuk cantik ini, lumayan kontras dengan pemandagan sepanjang perjalanan. Suasana di kanan kiri di pinggir rel keretanya. Yaa begitu deh?!
Anyway, kehadiran kereta bandara ini menurut saya sih sudah kemajuan banget buat negara kita. Akhirnya bisa merasakan juga ye kann. Bagaimana rasanya memiliki fasilitas transportasi yang apik nggak kalah dengan negara lain di dunia.
Yah, segitu aja pengalaman naik kereta bandaranya. Semoga next bisa naik kereta ke bandara lagi, meskipun belum tahu mau kemana, yaa plis amiinkan dulu ya kemanapun tujuannya.hehe..
Oiya, selama beberapa hari setelah kejadian longsor, kereta bandara tidak beroperasi. Tapi
kabarnya sekarang sudah berjalan normal
lagi. Semoga proses investigasi dan penangananya berjalan
lancar dan cepet selesai. Para korban diterima di sisi Allah SWT keluarga yang ditinggalkan sabar dan ikhlas menjalani.
Aku belum pernah naik kereta ke bandara mba. Tapi smoga saja memang bisa dapat membantu ya mba biar nggak kena macet. Makasih tipsnya. Waduh, untung aja pak suami bisa naik kendaraan lain ya saat ditolak naik begitu :(
BalasHapusMaklumlah kita dari DEPok ke bandara kan jauhhh
Wah asik nih ada dari manggarai nanti, kan gampang naik CL dr depoknya. Mudah2an sih bisa makin ontime nih transportasi di Indonesia, apalagi ke Bandara.
BalasHapusMayan juga ya kalau sekeluarga 6*70rb bisa buat beli tiket pesawat yak krik krik krik. Tapi menurut nunu enak mana sama Damri?
BalasHapusKemarin waktu k Bandara sbnrnya mau coba, pas H+2 kjadian longsor itu, gk jadi, lumayan ya klo cepet walaupn sedlkit mahal dari Damri
BalasHapusIya sih meskipun agak tinggi harga tiket kereta api bandara ini..pasti ada keunggulannya ya seperti ketepatan waktunya yg pasti. Aku belum pernah nih hihi mungkin di lain kesempatan mau coba ah ��
BalasHapusNah, itu aku heran mba kenapa gak ada jalan khusus antara stasiun Sudirman sama BNI City itu ya mba.. Ribet juga kalo jalannya rada ribet buat bawa troli.. Tapi aku pingin banget nyobain nih Naik kereta bandara.. :D
BalasHapusWah boleh nih dicobain tapi kata suamiku mendingan naik Damri sih hehe
BalasHapusHahaha gak norak kok mbak. Aku yo pengen deh kapan2 nyobain stasiun baru dan krl ke bandara :D
BalasHapusIya sedih ada peristiwa longsor itu :(
Tengkyu tips2nya buat naik krl bandara :D