#MuslimahTalks Create Your Brand Inspirasi Membuat Brand Sendiri Bersama Muslimah Daily
Brand atau merek adalah sebuah identitas utama yang harus di miliki ketika seseorang membangun usaha, menjadi produsen atau menjual produk. Menciptakan brand atau merek memang bukan perkara mudah, tapi bukan tidak bisa, semua orang, siapapun bisa membangun barand sendiri, modal utamanya adalah niat, kemauan kuat, sabar, telaten dan terarah. itu dulu! Yup, ini adalah catatan penting pertama sharing dari salah satu salah satu nara sumber pertama acara ini yaitu mba Rosyidah Arsyad.
Yup, memiliki usaha dengan brand sendiri adalah salah satu impian terbesar saya. Beberapa tahun lalu sebenarnya saya pernah membangun usaha dengan brand sendiri, tapi sayang tidak berjalan lancar dan tutup. Menyisakan trauma, karena mengalami kerugian yang tidak sedikit, cukup lama saya merenungkan apakah saya masih bisa bangun lagi? Alhamdulillah, perlahan saat ini saya sudah mulai bisa mengatasinya, merasakan bahwa bara itu masih ada, tekad saya untuk sukses membangun usaha dengan brand saya sendiri masih membulat.
Apalagi setelah minggu lalu tanggal 29 April, saya mengikuti sebuah talkshow bersama komunitas Muslimah Daily. Seminar Muslimahpreneur dalam #MuslimahTalk dengan tema "Create Your Brand" semangat saya bertambah lagi.
Bertempat di Masjid Hasyim Ashari, Jakarta Barat, acara seminar di kemas santai dan interaktif. Narasumber acara ini adalah Rosyidah Arsyad, founder dari Muslimahdaily.com dan Siti Mabrur Rachmah, founder ayojalan.id, yang berbagi kiat sukses membangun bisnis startup.
Selain itu ada juga Lulu Elhasbu, model dan desainer sukses yang berbagi kiat dan kisah perjalanannya membangun label brand fashion dan agency model khusus muslimah Zaura Models. Di seminar ini para peserta juga mendapatkan workshop menyulam langsung dari desainer muda Farah Baharessa, yang juga sedang merintis brandnya sendiri. Berbekal pemidangan, jarum, dan benang sulam yang di berikan panitia, para peserta antusias mengikuti sesi workshop menyulam ini.
Mengapa membuat brand sendiri?
Sebagai sebuah negara besar Indonesia ternyata masih minim wirausaha yang memiliki brand sendiri, idealnya sebuah negara bisa di katakan maju jika memiliki lebih dari 2% wirausaha, dengan 200 juta lebih penduduk, saat ini jumlah wirausaha baru di angka 1,6%.
Tidak mengeherankan jika akhirnya negara kita hanya menjadi target pasar dari negara luar, terlebih jika melihat fakta, orang Indonesia di kenal konsumtif, tentu sangat potensial. Ini adalah peluang bagi kita untuk mulai membangun pasar Indonesia dengan produk kita sendiri, jadi kenapa tidak kita membuat brand kita sendiri.
Brand atau merek adalah sebuah identitas utama yang harus di miliki ketika seseorang membangun usaha, menjadi produsen atau menjual produk. Menciptakan brand atau merek memang bukan perkara mudah, tapi bukan tidak bisa, semua orang, siapapun bisa membangun barand sendiri, modal utamanya adalah niat, kemauan kuat, sabar, telaten dan terarah. itu dulu! Yup, ini adalah catatan penting pertama sharing dari salah satu salah satu nara sumber pertama acara ini yaitu mba Rosyidah Arsyad.
#MuslimahTalks
Founder Muslimah Daily ini ternyata tidak memiliki dasar sama sekali, baik dalam dunia penulisan maupun jurnalistik saat membangun Muslimah Daily loh!? Padahal Muslimah Daily adalah sebuah bisnis start-up berbentuk portal online, yang mewartakan berita seputar dunia islam baik nasional maupun internasional kepada muslimah Indonesia, menyajikan informasi, pengetahuan dan gagasan yang menginspirasi.
Berbekal ilmu psikologi dan pengalaman menjadi HRD di beberapa perusahaan, serta hasratnya yang kuat untuk berbagi informasi dunia islam yang isinya relevan dan sesuai dengan kaidah islam, agar muslimah mengetahui dinamika dunia islam saat ini, Rosyidah Arsyad percaya Muslimah Daily akan berhasil. #MuslimahTalks sendiri adalah satu program yang di gelar oleh Muslimah Daily bersama komunitas. Menghadirkan sesi talkshow atau seminar dengan tema-tema tertentu yang di adakan secara kontinyu.
Bagaimana Membangun Brand
Semua yang bernama bisa menjadi brand. Ketika membangun start-up, usaha, atau bisnis, hal pertama yang harus di lakukan adalah memberi nama, ketika ingin membuat brand sendiri menurut Rosyidah Arsyad adalah kita harus pahami produk apa yang kita hasilkan dan apa yang mau di jual, fokus kelebihannya, cermati dan perbaiki kekurangannya, juga evaluasi secara kontinyu brand tersebut
Tiga langkah penting membangun brand adalah MPA adalah:
Mindset (Pola pikir)
Plan (rencana) dan
Action (tindakan).
Mindset berhubungan erat dengan niat, niat utamanya membangun brand itu untuk apa? Semata motif bisnis alias ekonomi atau yang lainnya, semua sah-sah saja, tetapi sebaiknya tambahkan lagi satu hal fundamental saat mulai membangun bisnis dan membuat brand. Apapun produknya, tanamkan bahwa brand yang akan di bangun nantinya harus memberi manfaat kepada pembeli, user atau penggunanya, pegawai (kalau sudah punya pegawai) team (kalau ada teamnya) dan masyarakat luas pada umumnya.
Mindset nya sudah oke, produk yang mau di jual sudah ada tapi plannya nggak ada, sulit bagi brand untuk all out. Mindset oke, plan oke, no action maka jadinya nothing. Pun demikian, action tanpa plan dan mindset, maka tidak akan menjadi something.
Branding atau selling, mana lebih dulu?
Ketika sudah memiliki sebuah brand, hal selanjutnya yang harus di lakukan adalah membranding brand yang kita punya. Branding adalah image atau citra yang terbangun dari brand yang di buat. Value atau nilai apa yang terlintas pertama kali dalam benak orang lain ketika mengingat, menyebut atau melihat brand atau produk milik kita.
Branding atau selling mana lebih dulu? Ini sebenarnya pertanyaan dari salah seorang peserta seminar, yang merasa ya udah jual-jualan aja, yang penting produk ada yang mau beli, nggak harus pakai brand a, b, c.
Jadi antara branding dan selling pada perjalanannya beriringan, karena branding harus terus di evaluasi berkelanjutan. Untuk yang baru mulai usaha, idealnya membentuk branding lebih dulu, tidak harus benar-benar matang yang penting orang tahu "Ini loh saya punya brand A, value produknya ini, itu, ina, inu bla-bla-bla, baru setelah itu kita tambah fokus mengejar selling atau penjualan.
Seperti yang di ungkap oleh CEO Ayojalan.id, Siti Mabrur Rachma, pegiat bisnis startup yang bergerak di bidang jasa traveling. Saat ini sudah banyak sekali pengusaha biro jasa traveling, ini yang membuatnya ragu saat membangun ayojalan.id, terlebih para pemain bisnis ini sudah berpengalaman dan memiliki modal besar.
Maka dari itu strategi awalnya adalah membranding ayojalan.id dengan menguatkan value atau spirit yang menjadi nilai lebih ayojalan.id. Membuat ide traveling menggunakan sistem open, private dan sosial trip ke tempat menarik dengan budget terjangkau.
Berawal dari hobinya yang suka sekali traveling, dan selalu mengharapkan bisa mendapatkan perjalanan asyik dengan budget minim, membuatnya berpikir, kenapa tidak membuatnya sendiri?
Selain itu beliau juga merasa dan perlu membantu mereka yang memiliki keinginan sama dengannya. Eh, ini mah kayaknya keinginan semua orang yaa nggak sih, termasuk saya, pingin bisa traveling asyik dengan budget minim.
Saat awal membangun ayojalan.id mba Rachma sempat pesimis, merasa dirinya bukan siapa-siapa, belum pernah berbisnis juga. Apakah ada yang mau memakai jasanya, mungkin nggak orang percaya dan membeli paket-paket yang di tawarkan. Inilah yang harus di taklukkan ketika bertekad membangun brand. Tidak usah takut, ketika sudah memutuskan untuk memulai, semua brand sukses pada awalnya bukanlah siap-siapa, percayalah banyak kesempatan dan jalan terbuka. Ayojalan.id saat ini sudah membuktikan, berkembang dan memiliki banyak destinasi dan jadwal perjalanan yang cukup padat.
Membuat brand fashion ala Lulu Elhasbu.
Di acara ini saya baru tahu loh, ternyata sebelum aktif menjadi model, designer, dan influencer terkenal, Lulu Elhasbu adalah seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) di departemen agama, dan pernah menjadi pendamping haji saat musim haji.
Dengan karir yang bagus, tentu pergolakkan terjadi terjadi ketika Lulu Elhasbu memutuskan untuk resign dan membangun usahanya sendiri, terutama dari sang papa yang sudah tenang ketika putrinya menjadi PNS.
Sejak remaja Lulu Elhasbu sudah senang dengan dunia fashion, meski sekolah di pesantren, Lulu selalu suka melihat tampilan baju-baju yang ada di majalah. Pernah terbersit ingin tampil seperti di majalah, hal yang tentu tidak mungkin bisa di lakukannya, untuk itulah Lulu akhirnya berkreasi sendiri dengan tampilan outfitnya, yang tetap kece tapi tidak keluar kaidah berpakaian dalam hukum islam.
Kesukaannya kepada fashion, tekad kuat dan momentum yang pas, membuat Lulu yakin membuat brand sendiri. Iyes saat mba Lulu memulai usaha membuat label fashion sendiri, di tahun 2010an trend hijaber atau muslimah dengan penampilan stylish sedang happening.
Sejak remaja Lulu Elhasbu sudah senang dengan dunia fashion, meski sekolah di pesantren, Lulu selalu suka melihat tampilan baju-baju yang ada di majalah. Pernah terbersit ingin tampil seperti di majalah, hal yang tentu tidak mungkin bisa di lakukannya, untuk itulah Lulu akhirnya berkreasi sendiri dengan tampilan outfitnya, yang tetap kece tapi tidak keluar kaidah berpakaian dalam hukum islam.
Kesukaannya kepada fashion, tekad kuat dan momentum yang pas, membuat Lulu yakin membuat brand sendiri. Iyes saat mba Lulu memulai usaha membuat label fashion sendiri, di tahun 2010an trend hijaber atau muslimah dengan penampilan stylish sedang happening.
Saat itu banyak anak muda muslimah yang berhijrah menggunakan hijab, bersama komunitas Hijabers Community Lulu Elhasbu memberi perubahan tampilan busana muslimah yang terkesan standar dan itu-itu saja, ternyata bisa tampil stylish dan elegan, dan fashionable.
Meskipun motifnya mungkin karena fashion, bagi Lulu itu adalah sebuah dampak positif dari fashion, terlebih dirinya merasa tidak bisa berdakwah dengan memberikan tausiyah atau apa, fashion sangat bisa menjadi media berdakwah, membawa orang kepada kebaikan.
Meskipun motifnya mungkin karena fashion, bagi Lulu itu adalah sebuah dampak positif dari fashion, terlebih dirinya merasa tidak bisa berdakwah dengan memberikan tausiyah atau apa, fashion sangat bisa menjadi media berdakwah, membawa orang kepada kebaikan.
Sukses dengan brandnya, Lulu kemudian bersama lima temannya membuat sebuah agency model khusus muslimah dengan semua model yang memang sehari-harinya berhijab. Ini juga merupakan sebuah terobosan dalam industri fashion, mengingat sebagai negara dengan pemeluk agama islam terbesar, ternyata dunia fashion belum tersentuh nilai islami.
Pengalaman terlibat fashion show, ternyata sangat tidak sesuai dengan keyakinan islamnya. Saat fashion show, di backstage para model sebebasnya mengganti pakaian, buka baju di ruangan terbuka, bercampur berbagai macam wardrobe dan properti tanpa ruang khusus dan tanpa sekat, siapapun terutama laki-laki yang berada di backstage, bisa leluasa melihat.
Zaura Models adalah agency model muslimah yang jika melakukan fashion show atau pemotretan wajib menyiapkan ruang tertutup tersendiri untuk berganti pakaian.
Menurut Lulu, dalam membangun brand, satu hal yang pasti kita tidak bisa sendiri, butuh orang lain, mungkin saja memang kita menjadi founder, membangun brand kita sendirian, tapi di balik itu pasti ada orang lain, harus ada pegawai atau supplier misalnya.
Dan membuat brand akan lebih baik jika kita memiliki team. Menemukan team itu yang tidak mudah. Beruntungnya Lulu Elhasbu memiliki circle pertemanan yang asyik dan bisa di jadikan team bersama membangun brand.
Membangun team bisa dengan siapa saja, kalau nggak ada teman bisa dengan keluarga, atau menawarkan diri, siapa tahu ada yang memiliki hasrat sama. Yang terpenting adalah bersama team kita mungkin bisa saja berdebat, tapi endingnya harus bisa satu pemikiran. Visi dan misi bersamanya jelas dan point nih yaa, harus ada hitam di atas putih! Punya pengalaman pahit tentang ini, Lulu Elhasbu menekankan meskipun membangu team bersama teman yang sudah sangat di percaya, jangan abai dengan surat perjanjian.
Bisa, sukses adalah milik semua orang yang mau berusaha. Harus di akui brand fashion memang sangat banyak, tapi tidak ada yang perlu di takutkan dengan kompetitor, karena setiap brand memiliki ciri dan keunikan masing-masing, tinggal nanti bagaimana membidiknya menuju sasaran yang tepat.
Jangan juga menganggap brand lain sebagai kompetitor, bermain di lahan yang sama malah sangat mungkin jika kita bekerja sama daripada bersaing, berkolaborasi, bersinergi dengan brand lain. Ini lah yang di lakukan juga oleh Lulu Elhasbu.
Membuat dan membangun brand kalau mau berhasil, juga harus sepaket dengan passion, kalau belum memiliki passion, temukan dulu passionnya apa. Passion akan memandu brand yang kita buat dengan obor yang lebih terang, passion membuat kita tahu apa yang kita inginkan dan mau lakukan. Dengan passion, seseorang juga menghasilkan karya lebih maksimal dan outstanding.
Selain itu asah kreatif dan bepikir di luar kotak, jangan takut gagal, jangan takut rugi, kalau gagal, coba lagi dengan pendekatan yang berbeda, gagal lagi coba lagi. Jalani saja apa yang menurut kita efektif. selama ikhtiar sudah di jalankan, berdo'a, pasrahkan hasilnya kepada Allah, jangan lupa bahwa Dia pemilik dan pengambil keputusan.
Saat ini Lulu Elhasbu sudah memiliki banyak brand, yang terbaru adalah usaha travel Elhasbu yang melayani jasa travel, umroh dan haji, dengan segala pencapaian ini, Lulu Elhasbu telah membutikan kepada papanya, tidak menyesal keluar dari PNS, brand yang di jalankannya berjalan dengan baik.
Mendengarkan serangkaian cerita perjalanan membangun brand di Seminar #MuslimahTalks ini membuat saya semakin yakin nih untuk memulai langkah, kembali merajut asa membangun brand saya sendiri, tunggu next yaa, insha allah akan saya kabar-kabari cerita selanjutnya.
Pengalaman terlibat fashion show, ternyata sangat tidak sesuai dengan keyakinan islamnya. Saat fashion show, di backstage para model sebebasnya mengganti pakaian, buka baju di ruangan terbuka, bercampur berbagai macam wardrobe dan properti tanpa ruang khusus dan tanpa sekat, siapapun terutama laki-laki yang berada di backstage, bisa leluasa melihat.
Zaura Models adalah agency model muslimah yang jika melakukan fashion show atau pemotretan wajib menyiapkan ruang tertutup tersendiri untuk berganti pakaian.
Menurut Lulu, dalam membangun brand, satu hal yang pasti kita tidak bisa sendiri, butuh orang lain, mungkin saja memang kita menjadi founder, membangun brand kita sendirian, tapi di balik itu pasti ada orang lain, harus ada pegawai atau supplier misalnya.
Dan membuat brand akan lebih baik jika kita memiliki team. Menemukan team itu yang tidak mudah. Beruntungnya Lulu Elhasbu memiliki circle pertemanan yang asyik dan bisa di jadikan team bersama membangun brand.
Membangun team bisa dengan siapa saja, kalau nggak ada teman bisa dengan keluarga, atau menawarkan diri, siapa tahu ada yang memiliki hasrat sama. Yang terpenting adalah bersama team kita mungkin bisa saja berdebat, tapi endingnya harus bisa satu pemikiran. Visi dan misi bersamanya jelas dan point nih yaa, harus ada hitam di atas putih! Punya pengalaman pahit tentang ini, Lulu Elhasbu menekankan meskipun membangu team bersama teman yang sudah sangat di percaya, jangan abai dengan surat perjanjian.
Ada pertanyaan dari seorang peserta seminar yang sebenarnya mewakili pertanyaan saya juga nih "Kak, Saya ingin membuat label fashion juga, tapi pemain brand fashion sudah sangat banyak, apakah saya bisa bersaing dan bisa sukses juga?"
Bisa, sukses adalah milik semua orang yang mau berusaha. Harus di akui brand fashion memang sangat banyak, tapi tidak ada yang perlu di takutkan dengan kompetitor, karena setiap brand memiliki ciri dan keunikan masing-masing, tinggal nanti bagaimana membidiknya menuju sasaran yang tepat.
Jangan juga menganggap brand lain sebagai kompetitor, bermain di lahan yang sama malah sangat mungkin jika kita bekerja sama daripada bersaing, berkolaborasi, bersinergi dengan brand lain. Ini lah yang di lakukan juga oleh Lulu Elhasbu.
Membuat dan membangun brand kalau mau berhasil, juga harus sepaket dengan passion, kalau belum memiliki passion, temukan dulu passionnya apa. Passion akan memandu brand yang kita buat dengan obor yang lebih terang, passion membuat kita tahu apa yang kita inginkan dan mau lakukan. Dengan passion, seseorang juga menghasilkan karya lebih maksimal dan outstanding.
Selain itu asah kreatif dan bepikir di luar kotak, jangan takut gagal, jangan takut rugi, kalau gagal, coba lagi dengan pendekatan yang berbeda, gagal lagi coba lagi. Jalani saja apa yang menurut kita efektif. selama ikhtiar sudah di jalankan, berdo'a, pasrahkan hasilnya kepada Allah, jangan lupa bahwa Dia pemilik dan pengambil keputusan.
Saat ini Lulu Elhasbu sudah memiliki banyak brand, yang terbaru adalah usaha travel Elhasbu yang melayani jasa travel, umroh dan haji, dengan segala pencapaian ini, Lulu Elhasbu telah membutikan kepada papanya, tidak menyesal keluar dari PNS, brand yang di jalankannya berjalan dengan baik.
Mendengarkan serangkaian cerita perjalanan membangun brand di Seminar #MuslimahTalks ini membuat saya semakin yakin nih untuk memulai langkah, kembali merajut asa membangun brand saya sendiri, tunggu next yaa, insha allah akan saya kabar-kabari cerita selanjutnya.
Senang ya Mbak, datang dan ketemu muslimah2 muda yang kreatif kayak mereka. Saya belajar banyak dari mereka.
BalasHapusMakasih ilmunya Mbak Nu, penting bgt ini kalau mau usaha atau jd entrepreuneur merencanakan dan mengembangkan branding produk kita. Well noted mbak.
BalasHapusDulu sempet punya usaha butik online gitu bareng teman, produksi sediri cuma gk fokus jadinya mandek smp sekarang, jd mau buat lg setelah baca ini
BalasHapusMau bangeeet punya Brand sendiri, perlu banyak belajar nih.
BalasHapusDulu sempet punya usaha sendiri tp di bidang makanan, sayangnya terhenti karena kendala SDM, skr blm lanjut lagi :(
Aih, jd keingetan pernah berencana bikin brand sendiri, tapi itu dia takut gak bisa bersaing. Hm, rumus MPA-nya kudu di asah lagi. Ga ada aksi mana bisa jadi nyata ya. Hihi. Makasi Mba Nu, ilmunya :)
BalasHapusWaah ini bekal ilmu yg penting banget buat Mba Nunu kan lagi merintis brand fashion jg
BalasHapuskalau baca ulasan mba nunu selalu lengkap deh jadi betah lama-lama di blognya
BalasHapus