Baru saja melewati tanggal 11 bulan 11. 11 Nopember kemarin pada beli apa nih temen-teman?
Kalau saya. Hmm, berhubung lagi hemat dan nggak kepingin beli apa-apa, tanggal 11.11 kemarin cuma scroll-scroll aja, lihat-lihat promo, menggoda sih! Tapi, alhamdulillah nggak goyah.
Biasa banget emang ya, jelang akhir tahun di tanggal cantik 11.11 dan atau nanti tanggal 12.12 (12 Desember) gelaran diskon bertebaran di berbagai marketplace online.
Ya begitulah, hadirnya internet dan menjamurnya perangkat seluler telah mengubah cara berbelanja kita secara masif. Saat ini segala sesuatu dan apa pun dapat dibeli darimana saja, hanya dengan satu klik! Mau beli apa saja akan sampai rumah tanpa perlu ke toko.
Dari kebutuhan pribadi, kebutuhan anak-anak, fashion, sampai makanan bisa didapatkan secara online. Enak banget pokoknya, mau makan apa aja, nggak harus rempong masak atau beli sendiri.
Dan soal cari makanan juga nih ya,.. Selain dari marketplace, ada juga abang driver transportasi macam Go Food atau Grab food siap membelikan dan mengantarkan makanan langsung ke tangan kita.
Ya, semudah itu teknologi memudahkan kita, tinggal hap perut kenyang!
Tetapi, karena semua kemudahan itu jangan sampai mengabaikan aspek lain dari makanan yang kita beli ya!?
Dalam rangka memperingati Hari Pangan Dunia yang jatuh tanggal 16 Oktober. Hari sabtu tanggal 9 Nopember lalu saya menghadiri sebuah acara yang di gelar BPOM yang mengadakan "Ngobrol Asyik Bareng Millenial" dengan tema "Makan Sehat ala Generasi Cerdas"
Dilatar belakangi hasil pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui tim Cyber Patrol, ternyata telah banyak ditemukan produk makanan yang dijual online tidak memenuhi standar keamanan, manfaat, dan mutu pangan.
Acara ini melibatkan pelajar SMA yang mengikuti lomba yel-yel makan sehat yang diadakan BPOM, jadi nggak heran kalau suasananya pecah bangetts!
Ada empat SMA yang semuanya dari Jakarta Selatan, mengikuti lomba yel-yel makan sehat, diantaranya SMA 6, SMK 35, SMA 3 dan SMA 28.
Sebagai bagian dari millenial, tepat banget memang ya langkah BPOM mengajak para pelajar menyadari pentingnya kesadaran akan makan sehat sejak dini.
Soalnya, bukan hal aneh kalau kita melihat makanan yang dikonsumsi anak-anak zaman sekarang sangat bervariasi dari mulai bentuk hingga rasanya.
Selain itu, perkara makan saat ini bukan hanya sebagai cara memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup, tetapi sudah menjadi gaya hidup. Pilihan makanan dan tempat makan biasanya lebih diutamakan dari makanannya sendiri.
Lidah mereka juga cenderung sudah familiar dengan makan makanan asing, dan terbiasa membeli makanannya sendiri, secara online. Makanan kekinian dan instagramable biasanya menjadi alasan memilih makanan, sementara kandungan gizinya tidak diperhatikan.
Dimulai sejak dini, memang sudah seharusnya anak-anak kita, para pelajar yang notabene juga sebagai konsumen, harus di dorong untuk mulai menyadari pentingnya jadi konsumen cerdas yang peduli ketahanan pangan.
Anak-anak harus terbiasa diajak berpikir kritis tentang apapun, terlebih soal makanan, sesuatu yang masuk dalam tubuh karena konsumsi makanan sehat adalah kunci untuk masa depan kesehatan dan masa depan yang lebih baik sesuai dengan tema global peringatan Hari Pangan Sedunia tahun ini "Our Action Our Future"
Hadir dalam acara Ngobrol Asyik Bareng Milenial ini bapak Prof. DR Purwiyatno Hariyadi, Guru Besar Teknologi Pangan IPB dan ibu Peni Lukito selaku kepala BPOM yang menjabarkan tantangan di era industri 4.0 yang dihadapi BPOM dan bagaimana menyikapinya.
Sebagai konsumen prinsip menjadi konsumen kritis harus selalu diterapkan ketika kita membeli produk apapun, untuk hal ini baik yang dibeli secara online ataupun offline.
Terutama produk pangan, telitilah sebelum membeli jangan sampai menimbulkan masalah keamanan, karena banyak produk yang dibeli dari sumber online adalah produk palsu, tercemar atau terkontaminasi dengan zat berbahaya.
Oleh karena itulah, Badan POM menginisiasi kerjasama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan beberapa marketplace seperti Bukalapak, Halodoc, Klik Dokter, Grab, dan Gojek, untuk sama-sama meningkatkan meningkatkan efektivitas pengawasan keamanan, kualitas dan mutu serta kebenaran informasi dari produk obat dan makanan yang beredar secara online.
Memberi perlindungan dari produk yang tidak memenuhi syarat dan berisiko terhadap kesehatan adalah tanggung jawab BPOM, namun BPOM tidak bisa melakukannya sendiri tanpa kontribusi dari masyarakat.
Untuk itulah agar semakin memudahkan masyarakat, Badan POM juga telah membuat terobosan dengan memanfaatkan teknologi informasi, yaitu lewat penerapan 2D Barcode.
Cukup dengan scan produk yang dibeli, kita bisa mengetahui informasi dan legalitas suatu produk yang dapat di akses lewat aplikasi BPOM.
Selain itu issue seputar kemanan pangan dan hoax soal pangan juga menjadi perhatian besar BPOM. "Kepedulian" kita terhadap issue pangan yang berkembang jangan sampai menjadi bumerang buat diri kita sendiri yaa?!
Masyarakat sebagai Konsumen juga harus Cerdas dan tidak segan untuk konfirmasi terlebih dahulu info yang valid dan mendapat kebenaran dari setiap informasi terkait produk Obat dan Makanan yang diisukan berbahaya. Jangan sampai menimbulkan fitnah, bola liar yang menyesatkan hingga menganggu ketertiban, kenyamanan dan merugikan banyak pihak.
Badan POM mengajak masyarakat untuk menjadi Konsumen Cerdas dengan mengonfirmasi terlebih dahulu kebenaran setiap informasi terkait produk Obat dan Makanan yang diisukan berbahaya. Untuk itu, Badan POM bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).
Badan POM tak bosan mengimbau masyarakat untuk selalu “Cek KLIK” sebelum membeli produk, yaitu:
Cek Kemasan
Ccek kemasan produk sebelum membeli dapat memberikan perlindungan bagi konsumen, apakah kemasan tertutup dengan rapat, atau ada udara yang masuk, bagaimana kemasannya apakah masih utuh atau sudah rusak, selalu perhatikan kemasan produk yang kita beli.
Cek label
Perhatikan label makanan yang dibeli, apakah tercantum tanggal produksi dan kandungan bahan yang terkandung didalamnya. , yang dalam hal ini adalah keamanan dan kenyamanan Label, Izin Edar, Kedaluwarsa
Cek izin Edar
Perhatikan dengan seksama produsen makanan yang kita beli, pastikan perusahaan tersebut sudah terdaftar di BPOM
Cek Kedaluwarsa
Ini juga sangat penting, untuk memastikan tanggal kedaluwarsa makanan yang dibeli, jangan sampai mengkonsumsi makanan yang tidak layak dimakan, karena bisa berdampak pada kesehatan.
Makanan selain sumber energi juga material pembentuk tubuh kita, apa yang diasupnya bukan hanya berdampak pada saat ini saja, tetapi jugamemberi dampak jangka panjang untuk kesehatan dan kondisi tubuh di masa depan. Ada banyak saran di luar sana tentang cara makan sehat. yang menunjukkan bagaimana makan sehat dengan cara yang mudah dimengerti dan menyenangkan.
Kritis dan peduli keamanan pangan adalah ciri generasi Milenial Sehat Cerdas Jika menemukan berita-berita terkait produk makanan berbahaya yang belum jelas kebenarannya, kita dapat dapat langsung menghubungi Badan POM melalui Halo BPOM 1500533 atau berbagai platform media sosial official Badan POM. Segala issue terkait pemasalahan pangan, obat dan makanan dapat dikonfirmasi langsung ke BPOM
Kalau saya. Hmm, berhubung lagi hemat dan nggak kepingin beli apa-apa, tanggal 11.11 kemarin cuma scroll-scroll aja, lihat-lihat promo, menggoda sih! Tapi, alhamdulillah nggak goyah.
Biasa banget emang ya, jelang akhir tahun di tanggal cantik 11.11 dan atau nanti tanggal 12.12 (12 Desember) gelaran diskon bertebaran di berbagai marketplace online.
Ya begitulah, hadirnya internet dan menjamurnya perangkat seluler telah mengubah cara berbelanja kita secara masif. Saat ini segala sesuatu dan apa pun dapat dibeli darimana saja, hanya dengan satu klik! Mau beli apa saja akan sampai rumah tanpa perlu ke toko.
Dari kebutuhan pribadi, kebutuhan anak-anak, fashion, sampai makanan bisa didapatkan secara online. Enak banget pokoknya, mau makan apa aja, nggak harus rempong masak atau beli sendiri.
Dan soal cari makanan juga nih ya,.. Selain dari marketplace, ada juga abang driver transportasi macam Go Food atau Grab food siap membelikan dan mengantarkan makanan langsung ke tangan kita.
Ya, semudah itu teknologi memudahkan kita, tinggal hap perut kenyang!
Tetapi, karena semua kemudahan itu jangan sampai mengabaikan aspek lain dari makanan yang kita beli ya!?
Dalam rangka memperingati Hari Pangan Dunia yang jatuh tanggal 16 Oktober. Hari sabtu tanggal 9 Nopember lalu saya menghadiri sebuah acara yang di gelar BPOM yang mengadakan "Ngobrol Asyik Bareng Millenial" dengan tema "Makan Sehat ala Generasi Cerdas"
Dilatar belakangi hasil pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui tim Cyber Patrol, ternyata telah banyak ditemukan produk makanan yang dijual online tidak memenuhi standar keamanan, manfaat, dan mutu pangan.
Ada empat SMA yang semuanya dari Jakarta Selatan, mengikuti lomba yel-yel makan sehat, diantaranya SMA 6, SMK 35, SMA 3 dan SMA 28.
Sebagai bagian dari millenial, tepat banget memang ya langkah BPOM mengajak para pelajar menyadari pentingnya kesadaran akan makan sehat sejak dini.
Soalnya, bukan hal aneh kalau kita melihat makanan yang dikonsumsi anak-anak zaman sekarang sangat bervariasi dari mulai bentuk hingga rasanya.
Selain itu, perkara makan saat ini bukan hanya sebagai cara memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup, tetapi sudah menjadi gaya hidup. Pilihan makanan dan tempat makan biasanya lebih diutamakan dari makanannya sendiri.
Dimulai sejak dini, memang sudah seharusnya anak-anak kita, para pelajar yang notabene juga sebagai konsumen, harus di dorong untuk mulai menyadari pentingnya jadi konsumen cerdas yang peduli ketahanan pangan.
Anak-anak harus terbiasa diajak berpikir kritis tentang apapun, terlebih soal makanan, sesuatu yang masuk dalam tubuh karena konsumsi makanan sehat adalah kunci untuk masa depan kesehatan dan masa depan yang lebih baik sesuai dengan tema global peringatan Hari Pangan Sedunia tahun ini "Our Action Our Future"
Hadir dalam acara Ngobrol Asyik Bareng Milenial ini bapak Prof. DR Purwiyatno Hariyadi, Guru Besar Teknologi Pangan IPB dan ibu Peni Lukito selaku kepala BPOM yang menjabarkan tantangan di era industri 4.0 yang dihadapi BPOM dan bagaimana menyikapinya.
Sebagai konsumen prinsip menjadi konsumen kritis harus selalu diterapkan ketika kita membeli produk apapun, untuk hal ini baik yang dibeli secara online ataupun offline.
Terutama produk pangan, telitilah sebelum membeli jangan sampai menimbulkan masalah keamanan, karena banyak produk yang dibeli dari sumber online adalah produk palsu, tercemar atau terkontaminasi dengan zat berbahaya.
Oleh karena itulah, Badan POM menginisiasi kerjasama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan beberapa marketplace seperti Bukalapak, Halodoc, Klik Dokter, Grab, dan Gojek, untuk sama-sama meningkatkan meningkatkan efektivitas pengawasan keamanan, kualitas dan mutu serta kebenaran informasi dari produk obat dan makanan yang beredar secara online.
Memberi perlindungan dari produk yang tidak memenuhi syarat dan berisiko terhadap kesehatan adalah tanggung jawab BPOM, namun BPOM tidak bisa melakukannya sendiri tanpa kontribusi dari masyarakat.
Untuk itulah agar semakin memudahkan masyarakat, Badan POM juga telah membuat terobosan dengan memanfaatkan teknologi informasi, yaitu lewat penerapan 2D Barcode.
Cukup dengan scan produk yang dibeli, kita bisa mengetahui informasi dan legalitas suatu produk yang dapat di akses lewat aplikasi BPOM.
Selain itu issue seputar kemanan pangan dan hoax soal pangan juga menjadi perhatian besar BPOM. "Kepedulian" kita terhadap issue pangan yang berkembang jangan sampai menjadi bumerang buat diri kita sendiri yaa?!
Masyarakat sebagai Konsumen juga harus Cerdas dan tidak segan untuk konfirmasi terlebih dahulu info yang valid dan mendapat kebenaran dari setiap informasi terkait produk Obat dan Makanan yang diisukan berbahaya. Jangan sampai menimbulkan fitnah, bola liar yang menyesatkan hingga menganggu ketertiban, kenyamanan dan merugikan banyak pihak.
Badan POM mengajak masyarakat untuk menjadi Konsumen Cerdas dengan mengonfirmasi terlebih dahulu kebenaran setiap informasi terkait produk Obat dan Makanan yang diisukan berbahaya. Untuk itu, Badan POM bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).
Badan POM tak bosan mengimbau masyarakat untuk selalu “Cek KLIK” sebelum membeli produk, yaitu:
Cek Kemasan
Ccek kemasan produk sebelum membeli dapat memberikan perlindungan bagi konsumen, apakah kemasan tertutup dengan rapat, atau ada udara yang masuk, bagaimana kemasannya apakah masih utuh atau sudah rusak, selalu perhatikan kemasan produk yang kita beli.
Cek label
Perhatikan label makanan yang dibeli, apakah tercantum tanggal produksi dan kandungan bahan yang terkandung didalamnya. , yang dalam hal ini adalah keamanan dan kenyamanan Label, Izin Edar, Kedaluwarsa
Cek izin Edar
Perhatikan dengan seksama produsen makanan yang kita beli, pastikan perusahaan tersebut sudah terdaftar di BPOM
Cek Kedaluwarsa
Ini juga sangat penting, untuk memastikan tanggal kedaluwarsa makanan yang dibeli, jangan sampai mengkonsumsi makanan yang tidak layak dimakan, karena bisa berdampak pada kesehatan.
Makanan selain sumber energi juga material pembentuk tubuh kita, apa yang diasupnya bukan hanya berdampak pada saat ini saja, tetapi jugamemberi dampak jangka panjang untuk kesehatan dan kondisi tubuh di masa depan. Ada banyak saran di luar sana tentang cara makan sehat. yang menunjukkan bagaimana makan sehat dengan cara yang mudah dimengerti dan menyenangkan.
Kritis dan peduli keamanan pangan adalah ciri generasi Milenial Sehat Cerdas Jika menemukan berita-berita terkait produk makanan berbahaya yang belum jelas kebenarannya, kita dapat dapat langsung menghubungi Badan POM melalui Halo BPOM 1500533 atau berbagai platform media sosial official Badan POM. Segala issue terkait pemasalahan pangan, obat dan makanan dapat dikonfirmasi langsung ke BPOM
Write a comment
Posting Komentar