Beberapa orang mengerti, bahwa keseimbangan dalam hidup adalah hal yang sangat penting. tetapi kemudian menyadari jika harapan itu sepertinya sangat sulit terwujud.
Bagaimana mungkin memiliki pekerjaan, karir dan kehidupan pribadi yang menyenangkan, hidup damai, tanpa kekhawatiran jika sehari-hari dihadapkan dengan beban pekerjaan berlebihan, target yang besar, dan terlalu banyak tekanan.
Ya, harus diakui, seringkali pekerjaan lebih diutamakan daripada segala hal lain dalam hidup kita. Keinginan untuk berhasil secara profesional dapat mendorong kita untuk mengesampingkan kesejahteraan hidup kita sendiri. Dan kemudian menjadi sangat disayangkan ketika keberhasilan itu datang, kita malah tidak bisa menikmatinya.
Senang sekali saya menghadiri sebuah acara bersama Generali Indonesia, yang meluncurkan fitur baru Generali DNA Journal "Sleep and Stress" yang mengingatkan betapa pentingnya kita berusaha untuk mencapai keseimbangan dalam hidup.
Berlangsung di The Maj, Jakarta, dalam acara ini saya juga berkesempatan bertemu dengan Anjasmara Prasetya, artis idola 90an yang kini lebih dikenal sebagai instruktur yoga.
Menurut Anjasmara membangun keseimbangan hidup sebenarnya mudah, yang dirasa sulit mungkin adalah bagaimana menciptakan kebiasaanya, agar menjadi sesuatu yang konsisten dan berkelanjutan yaitu dengan:
- Selalu berpikiran positif
- Mengelola stress dengan tepat
- Bersyukur
- Pergi tidur dan bangun tidur dalam kondisi senang, bahagia dan segar.
Anjasmara menambahkan, mengenali tubuh kita sendiri terlebih dahulu adalah poin penting utama jika kita ingin memiliki keseimbangan dalam hidup. Selain itu, untuk mendapatkan keseimbangan dalam hidup, ada satu kegiatan yang selalu dilakukan Anjasamara setiap bangun tidur setiap hari. Yaitu dengan mensyukuri serta tulus menyapa anggota tubuh sesaat setelah bangun tidur.
"Hallo kaki apakabar?"
"Tangan apa kabar?
"Selamat pagi mata, assalamualaikum wahai hidungku, bibirku, rambutku. Jantungku, terimakasih ya telah berdetak meski tanpa aku pinta.
Yaa, kurang lebih seperti itu..!?
Duh saya jadi merasa tersentil, bagaimana ya, kadang boro-boro mau menyapa tubuh sendiri, sudah malamnya susah tidur, akibat kurang tidur itu kemudian yang ada dikepala hanya sederetan tugas yang menanti.
Kondisi yang sama ternyata dialami juga Bella Fawzi nara sumber lainnya dalam acara Peluncuran Fitur baru DNA Journal Sleep and Stress ini. Bella mengaku bahwa dirinya sering mengalami susah tidur dan baru bisa memejamkan mata setelah lewat tengah malam atau hingga jam dua pagi.
Hadir dalam peluncuran ini Dr. Andreas Prasadja yang memaparkan pentingnya memiliki kualitas tidur dan pengelolaan stress dari sisi kesehatan,
Tidur ternyata bukan hanya sekadar istirahat di malam hari. Tidur sebaiknya dapat memenuhi beberapa syarat dan ketentuan agar dapat disebut tidur yang berkualitas. Ada beberapa faktor yang dapat menentukan kualitas tidur yang baik, yaitu:
- Durasi yaitu waktu, lama atau tidaknya waktu tidur seseorang. Normalnya orang dewasa itu tidurnya antara 7-8 jam perhari
- Kontinuitas adalah keberlangsungan kondisi tidur, apakah seseorang sering terjaga saat tidur lalu bangun tengah malam misalnya, melanjutkan tidur lagi atau malah tidak bisa kembali tidur
- Kedalaman saat tidur ini adalah kondisi nyenyak atau tidaknya tidur seseorang, salah satu indikasi tidur yang nyenyak adalah jika kita merasakan tubuh segar ketika bangun tidur.
Hidup Seimbang dengan DNA Journal Generali Indonesia
Kurangnya kualitas tidur akan memengaruhi suasana hati. Orang yang kurang tidur biasanya sangat mudah tersinggung, menjadi tanda bahwa perlu lebih banyak istirahat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika orang dibatasi tidur 4-5 jam semalam selama seminggu, mereka menjadi lebih stres, mudah marah, dan kelelahan fisik dan mental.
CEO Generali Indonesia, Edy Tuhirman mengungkapkan
Kehadiran fitur terbaru DNA jurnal sleep and stres semakin melengkapi layanan kami untuk nasabah agar hidup lebih sehat dan bahagia stress terkadang tidak disadari dan kita juga kurang memperhatikan kualitas tidur padahal kedua hal ini bisa memberikan pengaruh besar terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang.Penelitiian juga mengungkapkan jika kurang tidur dan stress menyatakan mampu meningkatkan resiko seseorang terhadap berbagai penyakit kardiovaskuler, gastrointestinal dan diabetes.
Selain sakit secara fisik stres yang tidak terkelola juga mampu menyebabkan kelainan mental dan gangguan secara psikologi serta mudah tersinggung kehilangan nafsu makan serta libido dan bahkan stress berlebihan bisa merusak otak serta berkurangnya ingatan dan menyusutnya volume otak
Fitur Generali DNA Journal Sleep and Stress adalah fitur baru yang dikembangkan untuk menganalisa nasabah Generali untuk mendapatkan ragam informasi baru tentang keunikan genetik mereka dan membantu mereka memiliki lifestyle dan behavior yang cocok dengan karakteristik DNAnya.
Melalui hasil analisa DNA Journal "Sleep and Stress" ini nasabah juga bisa mengatur respon dirinya dalam mengantisipasi situasi dengan tekanan tinggi atau pressure, sehingga stress bisa lebih terkendali dengan baik tanpa mengurangi kualitas kerja di sisi lain
Hasil analisa ini membantu nasabah mengetahui kebutuhan tidur yang berkualitas, mengidentifikasi chronotype dan internal kapan waktu paling mengantuk dan kapan waktu paling berenergi yang pada akhirnya mampu mengoptimalkan produktivitas. Dan yang menarik, keseluruhan analisa Generali DNA Journak ini ini bisa didapatkan hanya dengan memberikan sampel air liur
Dengan Fitur DNA Journal Sleep and Stress ini diharapkan juga akan memudahkan kinerja Generali dalam membantu nasabah untuk lebih mengenal diri mereka dan mengurangi resiko penyakit.
Laporan hasil analisis DNA ini akan dikirimkan dalam bentuk Jurnal Kesehatan digital yang bersifat personal dan rahasia Kami ingin nasabah bisa terus sehat panjang umur dan memiliki hidup berkualitas.
Sebagai tambahan informasi, teman-teman mungkin ada yang baru dengar tentang Generali
Generali Group dan Generali Indonesia
Generali Group adalah grup perusahaan asuransi yang berasal dari Italia dan memiliki jaringan internasional yang eksis sejak tahun 1831, Generali Group merupakan salah satu penyedia asuransi Global terbesar yang hadir di 50 negara dengan pendapatan total premi lebih dari 66 miliar Euro pada tahun 2018. Memiliki hampir 71 ribu karyawan, Generali Group melayani 61 juta nasabah dan menjadi pemimpin pasar di Eropa Barat tumbuh signifikan menempati posisi penting di pasar Eropa tengah Eropa Timur dan AsiaDi Indonesia Generali Group Indonesia berada di dalam bendera PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia merupakan bagian dari Generali Group yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 2009 dan mengembangkan bisnis melalui jalur multi distribusi yaitu asuransi kesehatan grup keagenan dan bank angsuran yang tersebar pada lebih dari 40 kota di Indonesia. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia merupakan perusahaan asuransi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
Write a comment
Posting Komentar