Air terjun adalah salah satu kreasi Tuhan yang luar biasa. Arus yang deras, kabut yang menyelimuti, dan suara benturan membangkitkan naluri alami di dalam diri kita. Bagi sebagian dari kita, itu adalah rasa ketenangan, tetapi bagi yang lain, itu adalah semangat dan segala sesuatu di antaranya.
Dinginnya udara pagi hari minggu 29 Januari lalu, tidak menyurutkan langkah kami untuk menuju ke salah satu air terjuan atau curug dalam bahasa sunda di daerah Sukabumi.
Namanya Curug Cibeureum, air terjun yang konon merupakan air terjuan tertinggi di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Berada di kawasan Pondok Halimun, ini adalah pengalaman pertama Saya mendaki menuju air terjun. Rasanya cukup deg-degan sekaligus penasaran.
Namanya Curug Cibeureum, air terjun yang konon merupakan air terjuan tertinggi di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Berada di kawasan Pondok Halimun, ini adalah pengalaman pertama Saya mendaki menuju air terjun. Rasanya cukup deg-degan sekaligus penasaran.
Berada di ketinggian sekitar 650mdpl dengan tinggi 60 meter, perjalanan ke Curug Cibereum ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih dua jam
Tidak terlalu berat namun tidak dapat dikatakan ringan, track menuju air terjun dapat dijajai oleh pendaki pemula, asalkan kondisi benar-benar fit dan stamina cukup, namun bagi yang merasa sedang tidak fit atau kurang persiapan sebaiknya berpikir ulang.
Di beberapa titik menuju air terjun terdapat medan yang cukup membuat ngos-ngosan dan melelahkan, belum lagi di saat-saat sedikit lagi menuju air terjun terdapat sebuah cekungan jalan menanjak, dengan batu besar dan pohon tumbang melintang, menghalangi ruang langkah untuk bergerak, sehingga perlu konsentrasi dan fokus agar tidak tergelincir.
Berjalan di tengah dengan leader di depan dan sweeper di belakang serta adanya pemandu, membuat Saya yang amatir ini merasa aman, walaupun saya kemudian dapat pengalaman yang membuat Saya jadi rrrrr..ngeri-ngeri sedap.
Berjalan di tengah dengan leader di depan dan sweeper di belakang serta adanya pemandu, membuat Saya yang amatir ini merasa aman, walaupun saya kemudian dapat pengalaman yang membuat Saya jadi rrrrr..ngeri-ngeri sedap.
Untuk pertama kalinya digigit lintah atau pacet yang banyak berada di perjalanan menuju air terjun. Meski awalnya takut, lama-lama pasrah deh, karena dapat pemahaman digigit lintah tidak semenyeramkan itu, akhirnya ya sudah nikmati pemandangan yang ada.
Daan, benar saja pemandangan Air terjun atau Curug Cibereum sangat menakjubkan, dinamakan Curug Cibereum karena semburat warna merah akan muncul di air terjun pada pagi hari, sebagai efek pantulan cahaya matahari. Ci dalam bahasa sunda berarti air dan beureum artinya merah.
Write a comment
Posting Komentar